Brum brum...
Suara deru motor Ducati Panigale V4 Superleggera mengisi parkiran Valhalla High School, pemiliknya memarkirkan motor miliknya di tempat biasa. Dengan wajah datarnya ia membuka helm full facenya tentu diiringi dengan mengusak rambutnya yang sedikit memanjang itu kebelakang.
Beberapa siswi yang melihat itu hanya memandang kagum pada sosok itu, sedangkan sosok itu sendiri telah turun dari motor itu. Ia melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah.
Mahardika Azka Ardiaz.
Nama itu sudah tak asing lagi bagi murid Valhalla High School, lelaki yang bernama Azka itu dikenal sebagai ketua geng motor 'Vandalas'. Tak hanya itu ia pun dikenal dengan wajah tampannya namun datar, bahkan banyak para siswi berharap bisa melihat senyum dari ketua geng Vandalas itu.
Namun lain halnya dengan guru yang mengenal Azka, menurut para guru Azka adalah murid yang sangat sering membolos saat Kegiatan Belajar Mengajar sedang berlangsung. Ia sudah sangat sering keluar masuk ruang Bimbingan Konseling, bahkan gurunya pun sudah sangat bosan bertemu dengan muridnya itu.
Seperti kali ini, bukannya pergi ke kelas melainkan ia pergi ke rooftop sekolah. Saat ia membuka pintu rooftop itu, matanya melihat ketiga temannya yang telah duduk manis di kursi yang berada di rooftop sekolah.
"pak ketu ngapain disini?" tanya salah satu dari ketiga lelaki yang merupakan teman Arsya.
"ngaca! Lo juga ngapain disini?!" bukannya menjawab pertanyaan, ia malah membalikkan pertanyaan.
"ampun pak bos."
"pertanyaan lo gak guna banget Pash," ucap lelaki yang bernama Rafka itu.
"Ka, kemarin katanya lo dikeroyok?" Azka mengangguk pelan.
"tapi...lo gapapa kan?" tanya lelaki bernama Syahreza.
"lo liat kan gue masih bisa napak disini, so berarti gue gapapa," jawab Azka sembari diiringi kekehan kecil.
"brengsek banget, beraninya keroyokan," ucap lelaki yang bernama Pasha.
"it's okay Pash, berarti kelihatan kan kalau dia itu pengecut," ucap Rafka.
"nanti kalau kita balik keroyok, kita disalahin. Gila tuh orang." Azka tak membalas, ia mengisap sebuah benda elektrik yang menghasilkan asap itu.
"jadi lo mau balas gimana?" tanya Rafka.
"kita omongin di basecamp, rencanain bareng-bareng," jawab Azka.
Sedangkan dilain sisi, tepatnya XII MIPA-3. Seluruh murid sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena urusan sebentar, dan tak lama kemudian guru itu masuk ke dalam kelas. Namun tak sendiri, melainkan bersama seorang siswi yang berada tepat dibelakang guru itu.
"Selamat pagi semua!"
"pagi Ibu."
"saya minta maaf atas keterlambatan Ibu untuk masuk ke kelas ini, karena Ibu harus bertemu dulu dengan teman baru kalian," ucap Ibu Dessy.
"jika seperti itu, silahkan Marissa untuk memperkenalkan diri kamu." Murid yang bernama Marissa itu mengangguk kecil.
"hai semua! Kenalin gue Marissa Nadine Viena kalian bisa panggil gue Marissa, gue pindahan dari Olympus High School. Gue mohon bantuannya ya," ucap Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐕𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐋𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Teen Fiction𝑀𝑎𝑟𝑖𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑑𝑖𝑛𝑒 𝑉𝑖𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑖 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑉𝑎𝑙ℎ𝑎𝑙𝑙𝑎 𝐻𝑖𝑔ℎ 𝑆𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙. 𝑁𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡...