𐒨hᥲ⍴𝗍ᥱr 28 "Azkᥲ'𐒖 Bіr𝗍hძᥲ𝘺"

9 2 0
                                    

BRAK!

HAPPY BIRTHDAY OUR VANDALAS LEADER!”

Mendengar teriakan dari arah pintu rooftop membuat Azka melepaskan pelukan itu dan mengalihkan atensi mereka ke sumber suara, lalu Azka kembali menoleh pada Marissa. Dilihatnya Marissa hanya mengedikkan bahunya acuh dan terkekeh kecil.

happy birthday my Vandalas leader,” gumam Marissa.

make a wish and tiup lilinnya dulu dong boss,” ucap Pasha.

Azka menutup matanya membuat sebuah permintaan setelahnya ia meniup lilin yang berada di atas kue cokelat itu, ia tersenyum tipis.

thank you so much, guys.”

“lo tau? Ini semua rencana Rissa” ujar Alissya.

Mendengar kalimat Alissya membuat Azka segera menolehkan kepalanya cepat ke arah Marissa meminta penjelasan, namun sang empunya mengelak dengan cepat.

• FLASHBACK ON •

“guys, tiga minggu lagi Azka ulang tahun.” Semua mata tertuju pada Rafka.

“gimana kalau kita prank doi?” tanya Rafka.

“boleh juga tuh, prank gimana emang?” tanya Reeva.

“mending Rissa aja gak sih yang pranknya? Biar ngena ke hati babang Azka,” usul Pasha.

“kok gue sih? Gimana kalau pranknya gagal?” tanya Marissa.

“ya, harus berhasil dong.”

“okay kalau begitu Rissa yang bakal prank Azka, sisanya ikut alur aja.”

“lo mau prank apa ke Azka?” tanya Sylvi.

“gue...uhm kayaknya bakal prank menjauh dari dia terus cemburu ke Pricilla deh, pokoknya gue bakal mancing perdebatan sama Azka.” Semuanya membelalakkan matanya kaget.

“gila, berani banget lo.”

“feeling gue sih, Azka bakal ngajak gue ke rooftop. So kalian nanti bawa kuenya ke rooftop, nanti kalau kalian lihat knop pintu rooftop sedikit gerak berarti gak jauh dari itu kalian datang.” Semuanya mengangguk mendengar usulan Marissa.

• FLASHBACK OFF •

eits, gak semua rencana itu gue yang buat ya. Awalnya kan Rafka yang usulin buat prank Azka,” elak Marissa.

“ya udah sih, tapi kan tetap aja lo yang mikirin idenya.” Marissa merotasikan matanya malas.

“okay, terserah deh.”

Mereka semua merayakan ulang tahun Azka dengan sederhana namun bermakna, hingga tanpa sadar kini langit mulai menggelap. Hingga mereka pun memutuskan untuk menghentikan kegiatan mereka dan bergegas pulang.

“Aka, boleh ikut gue dulu ke mobil?” tanya Marissa.

“hm?uhm, okay.”

Marissa masuk ke mobil bagian kemudi, sedangkan Azka masuk di bagian penumpang samping kemudi. Marissa mengambil sesuatu yang berada di bagian penumpang belakang, ia memberikannya pada Azka.

“ini...buat gue?” tanya Azka.

yup,” jawab Marissa.

Azka membuka tote bag itu, ia tersenyum kecil melihat sebuah jaket kulit berwarna hitam. Tak hanya itu ia mendapati sebuah jam tangan yang senada dengan jaket kulit itu, Azka menolehkan kepalanya.

𝐌𝐲 𝐕𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐋𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang