3 tahun kemudian.
Marissa baru saja menyelesaikan mata kuliahnya, kini ia berjalan keluar kelas. Entah mengapa ia merindukan ketiga temannya, lantas ia mengeluarkan handphonenya. Marissa pergi ke aplikasi pengirim pesan, setelahnya ia meng-klik grup chat bersama ketiga temannya.
Marissa mematikan handphonenya, ia menggigit bibirnya. Marissa mengusak rambut panjangnya ke belakang, sesekali ia menghela nafasnya kasar. Marissa terus mengingat tweet yang dibuat oleh seseorang, ia semakin overthinking karena kekasihnya terlibat disana.
“kita jalani semuanya bareng-bareng.”
“haruskah gue percaya kalimat yang lo ucapkan, Ka?” batin Marissa.
Marissa yang terus kepikiran pun kembali menyalakan handphonenya dan pergi pada salah satu kontak, ia pun mulai mengetik.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐕𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐋𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Teen Fiction𝑀𝑎𝑟𝑖𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑑𝑖𝑛𝑒 𝑉𝑖𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑖 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑉𝑎𝑙ℎ𝑎𝑙𝑙𝑎 𝐻𝑖𝑔ℎ 𝑆𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙. 𝑁𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡...