Azka menurunkan tubuh Marissa di dalam tenda yang telah mereka dirikan tadi sore, ia pun pergi meninggalkan Marissa yang sedang terduduk di dalam tenda. Tak lama kemudian Azka kembali dengan membawa kotak P3K, Azka membuka kotak itu dan mengambil minyak otot.
Ia menuangkan sedikit ke dalam telapak tangannya, setelah itu ia usap pada kaki kanan Marissa yang terkilir. Ia mulai memijat pelan kaki Marissa, hal itu tak terlewat dari pandangan Marissa.
“shh, sakit Aka! Pelan-pelan!”
“kenapa coba bisa terkilir kayak gini?” tanya Azka.
“tadi gue denger lo teriakin nama gue, jadi gue mau nyamperin lo. Karena terburu-buru gue gak tau ada batu, so gue injak dan yaa jadinya gini deh.” Azka mengulurkan tangannya untuk mencubit gemas hidung Marissa.
“besok lo harus tetep ada di sisi gue, paham princess?”
“okay my bodyguard.” Azka terkekeh.
Azka mulai berdiri tegak, tak lama kemudian Alissya, Reeva, dan Sylvi menghampiri tenda Marissa. Mereka menatap khawatir Marissa.
“Rissa, lo gapapa?” tanya Reeva.
“cuman terkilir dikitt,” jawab Marissa.
“Sa, mulai besok lo gak boleh lepas dari gue,” ucap Alissya.
“okay, i'm sorry.”
“guys, kalian jagain Marissa dulu. Gue mau mandi dulu,” ucap Azka, semuanya mengangguk mengerti.
“lo mau mandi juga, Sa?” Marissa mengangguk.
“ayo, gue antar,” ucap Sylvi.
“thank you, guys.”
“no problem, Rissa.”
Marissa dan Azka pun mandi di kamar mandi yang berada di area camping, beruntunglah waktu istirahat masih ada 5 menit sebelum waktu makan malam tiba. Saat Marissa selesai dengan aktivitas mandinya, ia dan ketiga temannya pun berkumpul untuk mendapat informasi kegiatan hari ini.
“selamat malam semuanya.”
“malam.”
“okay sebelum kita ke acara api unggun, kita makan malam terlebih dahulu. Jadi silahkan kalian berkumpul di tenda regu masing-masing, nanti seksi konsumsi akan datang dan memberikan nasi kotak kepada kalian.”
Reeva dan Sylvi pun pamit berkumpul dengan regu mereka, Marissa berjalan ke arah tenda tentu di dampingi Alissya yang membantu menopang tubuhnya.
“Marissa, are you okay?” tanya Putri dengan nada khawatir.
“ya, i'm okay Putri.”
“gue khawatir banget lo gak ada, besok lo gak boleh mencar yaa. Kita bertiga harus bareng-bareng, okay?” Marissa terkekeh.
“okay, Putri.”
Seksi konsumsi pun mulai membagikan nasi kotak kepada seluruh murid kelas 12, mereka semua mulai memakan nasi kotak itu sesekali mereka mengobrol dan bercanda tawa satu sama lain untuk mengisi sepinya malam.
Masih ada waktu 15 menit sebelum acara api unggun, Azka melirik ke arah Marissa yang sedang duduk diam di dalam tenda. Ia pun menghampiri Marissa.
“kok sendiri?” tanya Azka.
“Alissya sama Putri ke regu 3, biasa anak muda.” Azka terkekeh.
“jadi lo bukan anak muda gitu?” tanya Azka, hal itu membuat Marissa mendelik kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/364750186-288-k122752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐕𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐋𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Jugendliteratur𝑀𝑎𝑟𝑖𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑑𝑖𝑛𝑒 𝑉𝑖𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑖 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑉𝑎𝑙ℎ𝑎𝑙𝑙𝑎 𝐻𝑖𝑔ℎ 𝑆𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙. 𝑁𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡...