𐒨hᥲ⍴𝗍ᥱr 17 "Μᥲ𐒖ᥲ Lᥲᥣᥙ"

5 2 0
                                    

“kenapa kamu bawa aku ke rumah kamu?”

“tadi katanya minta dijelasin hubungan aku, Putra, sama Pricilla.” Marissa terkekeh kecil.

“sini, masuk ke kamar.” Marissa memasuki kamar milik kekasihnya.

Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah, jujur ia pikir kamar kekasihnya ini akan berantakan. Namun ternyata jauh dari kata berantakan, kamar milik kekasihnya itu tersusun rapih. Ia menatap figura foto yang berada di meja belajar kekasihnya, ia tersenyum kecil.

“lucu,” gumam Marissa.

“itu aku umur lima tahun, dan sekarang aku umur delapan belas tahun. Tapi masih tetap lucu kan?”

“dih, malas banget.” Azka terkekeh kecil.

Marissa masih menatap foto Azka yang masih berumur 5 tahun itu, namun tak lama kemudian Azka memberikan sebuah album foto. Hal itu membuat Marissa menatap bingung, namun biar begitu ia menerima album foto itu.

Marissa membuka album foto itu, ia melihat satu foto dimana terdapat kekasihnya, mantan kekasihnya, dan satu gadis yang berada di tengah kedua lelaki itu. Mereka terlihat bahagia.

“aku, Putra, dan Pricilla dulunya sahabat.” Marissa mengalihkan pandangannya.

FLASHBACK ON

“Cilla, lo mau lanjut di SMP mana?” tanya Putra.

“tentu bersama kalian lah,” jawab Pricilla.

“bosan ah lihat Putra terus, enam tahun gue sekelas terus sama dia. Padahal pengennya sekelas sama Cilla,” ucap Azka.

“gue juga bosan lihat muka lo, Azka.”

“dih, padahal dalam hati lo pengennya sama gue terus kan?”

“ogah, mau muntah deh rasanya.”

“ish! Udah! Jangan berteman!”

“berantem, Cilla,” ucap keduanya berbarengan.

“ciee~ barengan ngomongnya,” ucap Pricilla.

FLASHBACK OFF

“kita di sekolahin di tempat yang sama, bahkan kita bertiga satu kelas. Jadi kita bertiga selalu berbarengan, terlebih karena Pricilla adalah cewek satu-satunya di pertemanan kita...aku sama Putra selalu jagain Pricilla.” Azka mengajak Marissa untuk duduk di pinggiran kasurnya.

“sampai dimana, baik aku maupun Putra sadar akan perasaan kita. Perasaan kita ke Pricilla bukan hanya perasaan ingin berteman, tetapi perasaan sayang dan ingin memiliki.”

“tapi aku terlebih dahulu yang nyatain perasaan aku ke Pricilla, dan gak disangka Pricilla juga punya perasaan ke aku.”

FLASHBACK ON

“Cilla, gue...gue punya perasaan sama lo,” ucap Azka.

“uhm, gue juga. Gue suka sama lo, Azka.”

“bagaimana kalau kita punya...hubungan?” tanya Azka.

“ide yang bagus,” balas Pricilla.

Baik Azka maupun Pricilla tertawa, kini mereka telah resmi menjadi pasangan kekasih. Namun tiba-tiba sesuatu terlintas di benak Azka, membuatnya terdiam.

“kenapa, Azka?”

“Putra...dia juga punya perasaan sama lo, Cilla.”

“Putra adalah lelaki paling baik yang pernah gue temui di dunia ini, gue rasa dia pasti bakal ngerti.”

𝐌𝐲 𝐕𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐋𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang