35

866 18 0
                                    

"JANGAN JADI ANAK PEMBANGKANG KAMU!!!! " teriakan itu menggema di ruangan "STOP KEKANG EL!!! " ikut berteriak "EL UDAH DEWASA, EL NGGAK MAU DI KEKANG LAGI DADY!! " mengeluarkan segala unek unek nya membuat sang dady marah hingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JANGAN JADI ANAK PEMBANGKANG KAMU!!!! " teriakan itu menggema di ruangan "STOP KEKANG EL!!! " ikut berteriak "EL UDAH DEWASA, EL NGGAK MAU DI KEKANG LAGI DADY!! " mengeluarkan segala unek unek nya membuat sang dady marah hingga..

PLAK....

"Tampar aja dady! Tampar terus, sampai el mati!! "Membuat dady nya semakin murka mendengar anak semata wayangnya itu yang berani adu mulut dengan nya dan tak merasa takut dengan dirinya "DASAR ANAK TAK TAU DIRI!!! " sarkas dady nya sebelum akhirnya meninggalkan Samuel yang sudah terduduk di lantai ruangan tersebut dengan tangan yang memegang wajahnya

"Jalan jalan yuk guys! " ajak windy kepada semua nya "kemana? " tanya Nelly "ke taman gitu kita piknik" sarkas nya membuat semuanya tampak berpikir kemudian mengangguk "yaudah yuk berangkat! " ajak windy yang sudah tak sabaran

"Disitu aja nggak sih! " sarkas Kinan menunjuk tempat yang cocok untuk mereka semua piknik "yaudah yuk kesana" sahut Nelly "para cowok tolong bawa barang barang nya yaa" sambung windy kemudian para cewek duluan ketempat tersebut

"Duh adem banget! " senang windy "beb ini taro dimana? " tanya al pada Nelly "disini aja" sahutnya dan meletakkan barang barang bawaan mereka "poto dulu nggak sih! " sarkas windy saat semuanya hendak makan "ayo buruan merapat! " sarkas nya lagi "Kinan ayo buruan! " ucap windy saat Kinan seperti bingung hendak berdiri di samping siapa "udah di samping Rio aja! " sahut mexsil membuat Kinan menatap tajam dan mau tak mau harus berada di samping Rio "aduh, kenapa gue deg deg an sih! " batin nya

"Oke 1...2..dan ciisss" ucap windy "gimana hasilnya? Bagus nggak? " sarkas mexsil "bagus kok bubu" ucapnya "gue kelihatan ganteng nggak?! " tentu saja perkataan al membuat semuanya menatap kesal "idih! " sarkas mexsil membuat al terkekeh

"Cila mau kemana? " tanya Nelly saat cila hendak berdiri "cila mau jalan jalan sebentar" sarkas cila dengan lembut "mau ditemanin? " tawar Kinan namun cila malah geleng geleng "nggak usah, cila sendirian aja" sarkas cila kemudian pergi meninggalkan teman teman nya yang sibuk makan

"Bosen banget! Andai ada kak kai pasti cila nggak bakal kesepian! " batin cila merasa sedih kemudian membuka ponselnya "kak kai lagi ngapain yah? Tumben banget belum hubungin cila" sarkas cila melihat ponselnya yang tak mendapatkan notif dari kai hingga tak memperhatikan jalan

Bugh!.... Aaakhhh....

"Lo lagi!? " ucapnya saat mengenali cila "kamu? " spontan cila menatap kearah Samuel yang juga menatap kearahnya "kebiasaan banget nabrak gue! " sarkas Samuel merasa kesal "maaf cila nggak lihat jalan tadi" jujur cila bahwa dirinya memang salah

"Kenapa dengan mukanya? " batin cila menatap wajah Samuel yang tampak lebam "ngapain lo natap gue! " tentu saja membuat cila kaget dengan penuturan nya "an... An.. Anu... " membuat Samuel merasa kesal dengan cara bicara cila

"Kalau ngomong itu yang jelas! " sarkas nya "muka kamu kenapa? " tentu saja perkataan cila membuat Samuel bingung harus menjawab apa "kamu habis bertengkar? " tanya polos cila menatap Samuel "nggak usah ikut campur! " sarkas nya kemudian meninggalkan cila yang menatap kepergian nya itu "dia punya masalah apa ya? " batin cila bertanya tanya dan hendak mengikuti Samuel namun suara seseorang menghentikan nya

"Mau kemana cila! " sarkas mexsil mendekat kearah cila "cila mau kesana sebentar kak" sahut cila dan buru buru pergi tanpa menunggu respon mexsil "kenapa dengan cila? " batin nya kemudian hendak mengikutinya namun seseorang menarik pergelangan tangan nya membuatnya kaget "mau kemana bubu? Ayo ikut sini! " tarik windy membuat mexsil pun tak jadi mengikuti cila

"KEMANA AJA KAMU HAH!!! " teriak dady nya penuh emosi "APA KAMU MAU BUAT PERUSAHAAN DADY HANCUR, HAH!!! " terus memarahi Samuel yang baru datang "maaf" sahut Samuel dengan wajah menunduk "KAMU PIKIR DENGAN KATA MAAF KAMU BISA NGEMBALIIN KERUGIAN YANG SUDAH KAMU PERBUAT!!! " kesal dady nya dan hendak menampar Samuel namun sebuah tangan mencegahnya membuat keduanya menatap orang tersebut

"Dia?!! " batin Samuel yang terkejut melihat cila sedangkan dady nya nampak mengernyit heran " siapa kamu! "Sarkas dady nya dengan nada sinis saat melepaskan tangan nya dari gadis tersebut " kenapa diem saja! "Sambung dady nya saat cila hanya diem saja tanpa ingin bersuara sedangkan Samuel yang merasa cila seperti ketakutan pun menarik cila agar berdiri di belakangnya " apa dia pacarmu el?! "Tanya dady nya namun Samuel diem saja

"Sejak kapan kamu punya pacar el! " namun tak ada sahutan sama sekali dari Samuel membuat dady nya mengepalkan tangan nya "Dady tunggu dirumah! " sambung dady nya dan pergi meninggalkan Samuel dan cila "ikut gue!!! " sarkas Samuel menarik pergelangan tangan cila

"Ngapain lo ikut campur urusan gue! " ucapnya menatap datar kearah cila "bukan nya udah gue bilang nggak usah ikut campur! " sambung Samuel menatap tajam cila "cila cuma mau nolong" sahut cila dengan menunduk

Hahaaaaa...!!!

"Kamu kenapa ketawa? " bingung cila saat Samuel menertawakan nya "dengan lo nolong gue sama aja lo berusaha masuk ke kandang singa!!! " sarkas nya membuat cila menatap bingung kearahnya "maksud kamu? " tanya spontan cila yang bingung dengan perkataan nya Samuel Namun bukan nya menjawab Samuel malah diem saja

"Mending lo pulang! " sarkas Samuel membuka suara setelah 15 menit berdiam diri "kamu belum jawab pertanyaan aku! " sahut cila membuat Samuel merasa jengkel dengan gadis tersebut yang tak paham dengan maksudnya "gue anter lo pulang! " menarik pergelangan tangan cila

"Lo tinggal sendiri? " tanya Samuel saat berada di depan mansion cila "nggak" sarkas cepat cila membuat Samuel ber ouh-iya saja "gue balik! " pamitnya dan cila pun hanya mengangguk saja dan melihat Samuel yang makin menjauh dari halaman mansion nya itu

"Cila kemana ya? Kok belum balik balik sih! " khawatir nelly "nggak mungkin kan cila kenapa napa? " ucap spontan windy membuat Kinan menepuk bahu nya "akh sakit bego! " kesalnya "mulut lo dijaga! Jangan buat orang tambah panik! " tegur Kinan membuat windy cengengesan

"Kalian lihat cila?! " tanya Nelly kepada tiga cowok itu "mexsil lo mau kemana!! " teriak al saat mendengar perkataan Nelly mexsil langsung berlari membuat semuanya bingung di buatnya "kenapa dia? " bingung mereka "mending kalian pulang, siapa tau cila udah ada di mansion! " sarkas Rio "ntar kami nyusul mexsil dulu baru cari cila disekitar sini" sambung al membuat ketiga cewek itu pun mengangguk

"Ceritakan! " sarkas dady nya saat melihat mexsil duduk di meja makan membuatnya pun ikut duduk "jangan membuat dady kesal el!! " sambung dady nya saat Samuel tak mau berbicara "baiklah tidak perlu diceritakan, besok kamu undang gadis itu kerumah ini! " tentu saja perkataan dady nya membuat Samuel kaget mendengarnya

"Jangan bawa dia dalam masalah kita dady!! " peringat Samuel namun dady nya malah menyeringai "asalkan kamu mau mengurus perusahaan dady! " membuat Samuel yang mendengarnya pun mengepalkan tangan

"pilihan ada ditanganmu! " ucap dady nya sebelum akhirnya pergi dari tempat tersebut "Akhh!!!! Brengsek!!! " teriak nya meluapkan emosi nya yang sejak tadi di tahannya "gue harus gimana?!! " batin nya merasa bingung

"Lo pulang kenapa nggak bilang bilang sih cila! " ucap windy saat melihat cila sibuk menonton film di mansion "kami khawatir tau! " sambung Nelly "maaf ya tadi ponsel cila lowbet jadi nggak sempat ngabarin deh" sarkas cila berbohong namun mampu membuat mereka semua percaya "mending kalian kabarin para cowok deh, kasihan lagi nyariin! " sahut Kinan membuat windy pun mengangguk begitupun Nelly




~Terimakasih~

~Terimakasih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kaiven&Cila(TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang