44

725 20 8
                                    

sudah beberapa hari semenjak kejadian itu cila belum juga masuk sekolah membuat Samuel merasa gelisah tak melihatnya dan terus melamun, bahkan tak bersemangat untuk melakukan apapun "sampai kapan lo ngehindar cila! Gue rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sudah beberapa hari semenjak kejadian itu cila belum juga masuk sekolah membuat Samuel merasa gelisah tak melihatnya dan terus melamun, bahkan tak bersemangat untuk melakukan apapun "sampai kapan lo ngehindar cila! Gue rindu. " batinnya merasa sedih dan tanpa Samuel sadari sejak tadi ada yang memperhatikan nya dengan raut wajah yang sulit diartikan

"Cila izin sakit lagi ya? " tanya Samuel kepada para teman cila yang sedang asik mengobrol itu "lo nggak bosen apa nanya itu terus tiap hari!? " sarkas windy menatap Samuel "gue tanya, cila izin sakit lagi? " ulangi Samuel tanpa berniat membalas ucapan windy "tanpa gue jawab kayaknya lo udah tau deh jawabannya! " sarkas Kinan dengan nada dinginnya

"Emang lo ada hubungan apa sih sama cila?! " kepo windy namun bukannya menjawab Samuel malah meninggalkan mereka semua "ck, ditanya malah nggak di jawab! " kesal windy menatap kepergian Samuel "lo juga nanya nya aneh! " kesal Nelly ikut bersuara sedangkan windy malah terkekeh saja

Triing.... Triing.... (Suara bel)

"Siapa? " sarkas cila membuka pintu dan kaget saat melihat Samuel yang datang ke mansion nya terlebih dengan pakaian sekolah nya "dia ngapain kesini? Bukannya ini jam sekolah? " batin cila bertanya tanya dan hendak menutup pintu namun Samuel menahannya "Bicara sebentar ya" pinta Samuel dan menarik lembut pergelangan tangan cila membuat cila pun terpaksa mengikuti Samuel yang menariknya itu

"Maaaf! " ucap Samuel setelah berdiam diri sedari tadi "gue tau lo kecewa sama gue. Tapi, sekali aja dengarin penjelasan gue ini" pinta Samuel menatap cila yang enggan menatapnya kemudian mengusap lembut tangan cila membuat cila pun seketika menatap Samuel "Kamu mau jelasin apalagi? Bukannya semuanya udah jelas ya! " sarkas cila akhirnya bersuara

"lo salah paham" ucap Samuel dengan cepat membuat cila mengernyit heran kemudian terkekeh membuat Samuel yang melihatnya merasa kebingungan " kamu kira aku bisa di bohongi? Kamu salah El! Meskipun aku nggak terlalu tau sifat orang tapi aku tau mana yang jujur dan yang bohong dan aku tau kamu bohong! "Sarkas cila "please dengarin penjelasan gue dulu! " mohon Samuel menatap cila

"Mending kamu pulang deh! " usir cila dan hendak meninggalkan Samuel tetapi pergelangan tangan nya di tahan nya "apalagi? " ucap cila dan hendak melepaskan tangannya namun Samuel malah memeluknya "ma.. aaf! " lirih Samuel dengan mata berkaca kaca memeluk cila yang terdiam saja dan membiarkan Samuel memeluknya

"Kamu nangis? " kaget cila saat pundak Samuel bergetar kemudian melepaskan pelukan Samuel dan menatap Samuel dengan tatapan kaget "kamu udah besar El ngapain nangis! " sarkas cila dengan sedikit mengejek nya membuat air mata nya makin keluar di buatnya "udah ya jangan nangis lagi" ucap lembut cila menghapus air mata Samuel yang terus menatap nya

"Masih marah hm? " tanya Samuel menatap cila yang sedari tadi diem saja "kamu mau jelasin apa? " tanya balik cila menatap Samuel "gue terpaksa jadiin lo taruhan cila! " sahut Samuel dengan menunduk tanpa berani menatap kearah cila "kenapa? " tanya cila lagi "dia mau nyakitin lo, terpaksa gue Terima taruhan itu agar lo aman dan dia nggak mencoba ganggu lo tapi gue salah, dia nggak bakal nepatin omongannya dan gue malah ke bawa dalam permainannya! Perjelas Samuel membuat cila terdiam mendengarnya

kaiven&Cila(TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang