40

820 18 5
                                    

"Nih buat lo! " sarkas Samuel memberikan kotak bekal untuk cila membuat cila dan teman teman nya menatap Samuel "aman kan bro? " ucap spontan windy membuat Nelly menepuk bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nih buat lo! " sarkas Samuel memberikan kotak bekal untuk cila membuat cila dan teman teman nya menatap Samuel "aman kan bro? " ucap spontan windy membuat Nelly menepuk bahunya

"Lo bisa nggak bicara itu di filter! " bisik Nelly membuat windy cengengesan di buatnya "sory nggak sengaja keucap! " sarkas nya menatap Nelly yang juga menatapnya

"Nggak ada racunnya! " ucap Samuel menatap cila kemudian pergi meninggalkan mereka semua "cila keluar sebentar ya" pamit cila tanpa menunggu respon mereka

"Mereka punya hubungan apa? " tanya windy menatap Nelly yang juga bingung "nggak tau dan gue nggak mau cari tau apalagi ikut campur! " perjelas Nelly membuat windy Terkekeh "yaudah lo bucin aja sana! " sarkas nya diiringi kekehan "dih lo juga bucin! " sindir Nelly dan membuat windy makin terkekeh

"Cila percaya kok el" sarkas cila yang baru datang dan duduk di samping Samuel membuat Samuel menatap kearahnya "makasih ya untuk makanannya" sambung cila tersenyum manis kearahnya dan mampu membuat Samuel salah tingkah dengan senyuman tersebut

"Hm dimakan" sarkas Samuel "gue buat sendiri! " tentu saja cila kaget mendengarnya "el bisa masak? " tanya cila dengan wajah polosnya menatap Samuel yang mengangguk "udah buruan dimakan ntar keburu bel" ucapnya dan cila pun membuka bekal tersebut yang ternyata Samuel membuat nasi goreng untuknya dan cila pun memakan nasi goreng itu

"Enak bangett! " sarkas cila membuat senyuman terbit di wajah Samuel "bagus deh kalau lo suka! " sarkas nya fokus menatap cila yang sibuk menghabiskan nasi goreng buatannya "loh, el mau kemana?" Tanya cila namun Samuel tidak menjawab dan terus melangkah "cila habisin ini dulu deh baru nanti cila nyusul el! " ucapnya sendiri dan sibuk dengan makanan nya

"Nih" membuat cila pun menatap Samuel kemudian menatap botol minuman yang Samuel Bawa "ambil" sambungnya dan cila pun mengambil minuman tersebut "makasih ya el" sahut lembut cila dan kembali memakan nasi goreng itu hingga tak tersisa sedikit pun

"Pintar" sarkas Samuel saat melihat cila sudah menghabiskan nasi goreng buatannya kemudian mengusap lembut rambut cila membuat cila kaget di buatnya dan berakhir menatap Samuel "kenapa nyaman ya? " batin cila dan terus menatap Samuel yang juga menatapnya

" kenapa? "Tanya Samuel dengan alis terangkat saat cila diem saja " cila salting ya??"goda Samuel membuat cila pun buru buru sadar dari lamunan nya "nggak!" Sarkas cepat cila "kalau salting bilang! Itu lihat pipinya merah! " goda Samuel membuat cila melongo dan menahan malu "ish el mah!!! " kesal cila dan Samuel malah terkekeh dengan tingkah gadis itu yang menurutnya lucu saat ngambek

"Udah jangan ngambek, gue cuma bercanda! " sarkas Samuel saat cila masih mode ngambeknya namun cila tak menjawab "maaf ya cantik" ucap Samuel menatap cila dan tersenyum kearahnya membuat cila seketika terdiam namun tidak untuk detak jantungnya yang sangat berirama di dalam nya

"Kenapa nggak dijawab? " membuat cila kembali tersadar "nggak papa el" sahut cila akhirnya "udah nggak ngambek lagi? " tanya Samuel memastikan dan cila pun hanya mengangguk saja namun mampu membuat Samuel tersenyum

"Ayo ke kelas! " ajak Samuel dan cila pun hanya mengangguk saja dan detik berikutnya dibuat kaget dengan Samuel yang menggenggam tangannya secara lembut

Tanpa mereka berdua sadari sejak tadi seseorang memperhatikan interaksi mereka berdua "kenapa mereka berdua sedekat itu? Apa mereka memiliki hubungan? " batinnya bertanya tanya kemudian ikut meninggalkan tempat tersebut

"Aduh nih cowok nyeselin banget? " kesal windy membuat semuanya terkekeh "namanya cuma drakor! " sarkas Kinan "tetap aja gue kesal! " sahutnya membuat semuanya geleng geleng "wah cowok cila muncul! " sarkas Kinan membuat Samuel yang awalnya fokus dengan ponsel nya jadi menatap kearah para cewek yang sedang berkumpul itu

"Cowok cila? " ulangi nya dan merasa kepo kemudian hendak mengintip namun tidak sengaja seorang cewek menabraknya hingga membuat semuanya menatap mereka berdua yang terjatuh ke lantai "el??! " batin cila menatap Samuel yang jatuh itu

"Jalan yang benar! " sarkas nya dengan tajam menatap cewek yang ketakutan melihatnya "ma... a.. f" ucapnya terbata sedangkan Samuel yang sudah sangat kesal pun pergi dari kelas tersebut

"Seram juga ya kalau lagi marah itu cowok! " sarkas windy sedangkan cila yang melihat Samuel keluar pun buru buru menyusul Samuel "loh, mau kemana to anak?! " bingung Kinan menatap kepergian cila

"El nggak papa? " tanya cila saat sudah berada di samping Samuel "kenapa diem? Kamu masih emosi? " tanya cila lagi saat Samuel diem saja "nggak boleh marah marah el" sarkas cila dengan mengusap lembut pipi Samuel membuat sang empu menatap cila dan pelan pelan Samuel menjadi tenang di buatnya

"Makasih udah tenangin gue" sarkas nya bersuara "sama sama el" sahut cila dengan lembut "aku boleh nanya? " ucap cila lagi membuat Samuel mengernyit bingung "nanya apa? " sahutnya "kamu tadi ngapain berdiri di situ? " pertanyaan cila sungguh membuat Samuel bingung harus menjawab apa kepada gadis itu

"Kenapa nggak di jawab? " ucap cila lagi "gue... Tadi... " ucapan Samuel terhenti membuat cila bingung "tadi apa? " ulangi cila dan nampak tak sabaran namun Samuel malah diem lagi "maksud kamu apa sih el? "Sarkas cila  lagi " gue mau ke toilet, tapi ponsel gue berdering makanya gue berdiri disitu! "Sarkas Samuel berbohong

" kamu nggak bohong kan? "Ucap cila dengan menatap Samuel " nggak cila"sarkas Samuel dan cila pun hanya manggut manggut saja "kalau lo ngapain tadi? " sarkas Samuel ikut bertanya "tuh kan el bohong! " membuat Samuel seketika merutuki mulutnya ini "el tadi kepo kan? " tanya cila dan Samuel pun nampak terkekeh "sedikit" sarkas Samuel malu malu "lain kali bilang el, nggak usah bohong" ucap cila

"Cila tadi lagi lihat drakor" sahut cila lagi "terus cowok cila? " tanya Samuel lagi menatap cila "itu cuma bercanda el" membuat Samuel pun merasa lega mendengarnya "kamu kenapa nanya gitu el? Kamu cemburu? " tanya cila "nggak! " sarkas nya dengan cepat membuat cila terkekeh mendengarnya "kalau cemburu bilang! " ejek cila membuat Samuel menahan malu di buatnya

"Ck, nakal ya! " sarkas Samuel mencubit pipi cila membuat cila berhenti terkekeh "ish el mah nyeselin! " kesal cila memegang pipinya "e.. Eh el ngapain?! " kaget cila saat Samuel tiba tiba menjadikan paha nya sebagai bantal untuk kepalanya "suttt, diem! " sahut Samuel dengan mata terpejam "ini di sekolah el! " membuat Samuel yang mendengarnya pun tiba tiba membuka matanya "terus kenapa? " tanya Samuel menatap cila

"Ntar kita di hukum el" sarkas cila namun Samuel tetap enggan bangun "nggak takut! " sarkas nya dan kembali menutup mata dan menikmati hembusan angin "gue tidur sebentar ya" ucapnya dengan kata tertutup "kamu lagi lelah ya? " tanya spontan cila dan tangan nya malah mengelus lembut wajah Samuel sedangkan Samuel malah menggeleng

"selagi ada lo, gue nggak ngerasa lelah! " membuat cila yang mendengarnya kaget "Maksud kamu? " tanya cila namun Samuel tak bersuara lagi dan cila pun hanya membiarkan Samuel tertidur tanpa ingin mengganggu cowok itu lagi

"Gue harus gimana??? Apa gue harus kasih tau semua ini atau harus gue sembunyiin? Tapi gue nggak bisa bohongin sahabat gue! " batinnya merasa bingung harus apa sekarang!






~Terimakasih~

~Terimakasih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kaiven&Cila(TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang