24

994 33 0
                                    

"Hai" sapa nya membuat gadis yang tengah melamun itu tersadar dan buru buru menghapus air matanya "lo ngapain disini? " tanya nya yang pura pura tak tau jika gadis itu menangis "nggak papa kok, cuma jalan jalan aja" sarkas nya berusaha tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai" sapa nya membuat gadis yang tengah melamun itu tersadar dan buru buru menghapus air matanya "lo ngapain disini? " tanya nya yang pura pura tak tau jika gadis itu menangis "nggak papa kok, cuma jalan jalan aja" sarkas nya berusaha tersenyum

"Gue temanin ya! " pinta nya membuat gadis yang tak lain adalah Kinan itu menatap bingung kearahnya "gue tau lo lagi sedih! " ucapan mexsil itu pun tentu membuat Kinan kaget setengah mati "bagaimana dia tau?! " batinnya menatap bingung padahal setiap dia menangis hidung dan matanya tak akan memerah seperti orang orang dan mengapa lelaki ini bisa tau? Sungguh aneh!

"Lo kalau butuh teman curhat, gue siap kok dengarin cerita lo! " ucap nya sedikit melembut membuat Kinan tampak berpikir "nggak usah ragu sama gue! " sarkas nya lagi mencoba meyakinkan "ntar lo cepu lagi" sahut Kinan dengan kekehan "nggak bakal, percaya sama gue" sarkas nya membuat kekehan Kinan berhenti "tapi kalau nggak mau gue nggak maksa juga kok" sahutnya lagi

"Lo baik mexsil tapi kenapa sahabat lo itu ngga! " sarkas nya melemah membuat mexsil merasa iba dengan kinan "dia emang gitu tapi sebenarnya dia baik kok" sarkas mexsil namun Kinan malah terkekeh "kalau baik dia nggak akan buang botol minuman gue kemaren! " sarkas nya membuat mexsil mengusap pelan bahu Kinan yang sudah mengeluarkan air mata

"Gue tau kok perasaan lo! " tentu saja membuat Kinan kaget dan menatapnya padahal belum bercerita banyak mexsil sudah dapat menyimpulkan "nggak usah kaget dan nggak usah berpikir macam macam tentang gue" sarkas nya "lo tau dimana? " bingung nya

"tau sendiri, gue lihat lo terus mencoba mendekati rio" tentu saja ucapan itu membuat Kinan sedikit malu "nggak usah malu gitu mukanya" ucapnya lagi diiringi kekehan membuat Kinan menepuk bahu nya "ish lo mah nyeselin! " kesal Kinan "nah gitu dong senyum jangan nangis lagi! " tentu saja membuat Kinan sedikit tersenyum dibuatnya

"Jangan sedih lagi ya, gue yakin kok suatu hari nanti Rio bakal buka hati buat lo, jadi semangat ya jangan pantang menyerah" sarkas nya menatap lembut kinan "makasih ya lo udah hibur gue" tanpa malu malu berucap "makasih doang nih? Nggak mau traktir gue apah? Tuh lihat ada ketoprak! " sarkas mexsil menunjuk penjual ketoprak itu membuat Kinan terkekeh "lucu juga ya lo! " sarkas nya sebelum akhirnya mengajak mexsil membeli ketoprak itu

"Pedas apa manis neng? " tanya ramah penjual ketoprak itu "lo mau nya apa? " tanya Kinan "pedas" sahut cepat mexsil "dua ya mang yang pedas" membuat penjual itu mengangguk saja "gue kira lo nggak suka pedas! " sambung Kinan membuat mexsil terkekeh dibuatnya

"Masa cowok kayak gue nggak bisa makan pedas" sahut nya "ya sapa tau" tentu ucapan itu membuat mexsil terkekeh "dih, ketawa lo " kesalnya "dah lah yuk makan" sarkas mexsil saat makanan mereka sudah datang

"Berapa mang? " tanya Kinan saat ingin membayar "Tiga puluh ribu aja atuh neng" Kinan pun hendak membayar namun sebuah tangan lebih dulu "loh, kok lo yang bayar?! " bingung Kinan saat mexsil memberikan selemar uang merah kepada penjual itu padahal jelas jelas tadi lelaki itu yang minta ditraktir

"Nggak papa, gue aja yang bayar" sarkas nya "kembalian nya ambil aja pak" sambung nya membuat penjual itu kesenangan "waduh makasih ya" sahut penjual itu sedangkan mexsil hanya tersenyum sekilas saja

"Gue anter pulang ya" tawar nya menatap Kinan "gue pulang sendiri aja deh" tolak lembut nya "nggak usah malu, buruan naik" sarkas nya membuat Kinan pun menurut saja dianter pulang mexsil

"Kak kai" teriak cila membuat kai Menatap kearahnya "kenapa sayang? " tanya lembut nya "temanin cila maskeran kak" pinta cila membuat kai terkekeh Kemudian mengangguk "sini deketan biar cila pakein" pinta nya lagi dan kai pun mendekat namun kai malah mengisengi cila "kak kai ini mah kedekatan, cila nggak bisa makein kalau gini mah! " ngambek nya membuat kai terkekeh Lagi dibuatnya

"Gini, hm? " tanya lembut kai dan cila mengangguk setelahnya sibuk mengoleskan masker ke muka kai "udah deh! " senangnya kemudian kembali menonton drakornya membuat kai geleng geleng sendiri dengan kelakuan random cila kemudian kembali fokus kepekerjaan nya

"Dady?! " sarkas kai saat melihat panggilan video call dari ayahnya itu hingga kai pun mengangkatnya dan melupakan sesuatu

HAHAHAHAAAA.....

Tawa disebrang sana saat kai baru mengangkat panggilan itu membuat kai teringat sesuatu tentang wajahnya "kenapa gue lupa! " batin nya merasa kesal sekaligus malu saat ayahnya menertawakan nya "KAMU NGGAK GILA KAN KAI? " teriak dady nya membuat kai makin kesal "jangan teriak suara anda berisik! " sarkas kai namun dady nya tak peduli

"Ngapain kamu make gituan kai? Jangan jangan kamu mulai sesat nih! " ledek ayahnya "kamu jelek make gituan kai! " sambung ayahnya membuat kai menatap tajam kearah ponsel nya "Hai paman"sapa cila yang tiba tiba merenggut ponsel kai "wah cantik banget ponakan paman" membuat cila terkekeh dibuatnya sedangkan kai menahan emosi "sama cila aja bilang nya gitu! " batinnya merasa kesal

"Perlu apa dady? " to the point kai membuat dady berdecak kesal pada anak semata wayangnya itu "kangen cila aja" membuat kai menatap datar "kalau nggak ada yang penting nggak usah nelpon! " sarkas kai hendak mematikan panggilan itu namun cila menahan nya "cila mau bicara sama paman kak kai" sarkas cila

"Cila juga kangen loh sama paman" sarkas cila sedikit manja membuat ayah kai terkekeh disebrang sana namun tak bertahan lama "idih, sok manja! " sindir ayahnya kepada kai yang sedang memeluk cila "biarin" ucap cepat kai seperti anak kecil membuat cila dan ayahnya itu terkekeh dibuatnya

"Yaudah sayang paman tutup dulu ya cila disana jaga kesehatan kalau kai nakal bunuh aja" membuat cila terkekeh "paman lucu" ucap spontan cila sedangkan kai mengeratkan pelukannya setelah panggilan itu terputus "kak kai kenapa? " tanya lembut cila "pengen dielus" rengek kai seperti anak kecil membuat cila terkekeh lagi dibuatnya hingga setelahnya cila pun mengelus elus lembut kening kai

"yah malah tidur" ucap cila saat melihat kai tertidur kemudian matanya berpindah ke laptop yang udah dimatikan itu "pasti kak kai lagi kecapean" sarkas cila dan kembali menonton drakornya sedangkan kai tertidur di paha mulus nya itu dengan nyaman nya

"Aduh cila laper lagi nih! " ucapnya "hm cila tinggal bentar ya kak kai cila mau makan dulu" sarkas cila mencoba berdiri dan meninggalkan kai yang tertidur di sofa "loh, cila belum tidur? " tanya Rio saat melihat cila "kai nya mana cila? " tanya mexsil "kak kai lagi tidur kak tadi cila habis nonton drakor terus ini kelaperan" cengengesan cila dan mereka hanya ber ouh-iya saja

"Loh, ayam geprek siapa ini? " berbinar cila saat makanan kesukaan nya berada di meja makan dan tanpa basa basi cila langsung memakan nya tanpa bertanya siapa pemiliknya itu "cila!! " kaget nya "kenapa dimakan cila itu punya kak al" sarkas nya lagi

"Kak al pesan lagi ya cila udah laper banget kak al" ucap nya dan dengan terpaksa al pun memesan lagi "maaf ya kak al"ucap cila saat makanan itu sudah habis "nggak papa cila" sarkas lembut al "yaudah cila kekamar dulu ya kak mau tidur" pamit nya dan al pun hanya mengangguk saja


~Terimakasih~

~Terimakasih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kaiven&Cila(TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang