PROLOG

266 27 31
                                    

Yang udah baca cerita Before Sunset pasti ngga asing dengan tokoh Nio—cowo kalem, care, tapi agak dingin. Cerita ini adalah prekuel dari Before Sunset yang menceritakan kisah Nio.

So, jika berkenan, mari menyelam dalam kisah Antoni Azriel 💗

Happy reading 🥂

Happy reading 🥂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦭🦭🦭

"Saya telah membicarakan ini dengan para dewan guru terkait masalah yang diperbuat oleh anak Bapak. Maka dari itu, saya selaku kepala sekolah Acardia High School dengan terpaksa mengeluarkan anak Bapak yang bernama Antonio Azriel," ucap seorang laki-laki paruh baya yang rambutnya sudah mulai memutih. Ia merupakan kepala sekolah Acardia High School—salah satu Sekolah Menengah Atas unggulan, tempat para anak konglomerat bersekolah.

Anak laki-laki enam belas tahun itu menatap sang Ayah yang duduk di sebelahnya. Hati kecilnya ingin menangis tatkala ia mendengar jika ia dikeluarkan dari sekolah impiannya tersebut. Antonio Azriel, namanya. Anak pengusaha terkenal yang wajah serta namanya sering dipajang di mading karena segudang prestasi yang membuat siswa-siswi lain iri. Namun, bagai menelan pil pahit, ia harus menerima dikeluarkan dengan cara tak pantas ini.

Nio terkenal disiplin dan jarang membuat ulah. Loh? Kok, bisa dikeluarkan? Jawabannya sederhana. Hanya karena ulah gadis urakan seperti Anara.

Lukman—ayah dari Nio itu menjabat tangan kepala sekolah. "Baik, kalau begitu kami permisi dulu, Pak." Ia berdiri dari duduknya kemudian keluar bersama anak semata wayangnya tersebut.

Nio keluar dari ruangan dengan kepala tertunduk, takut jika ayahnya kecewa dengan tingkah lakunya. Lukman mengelus pelan punggung anaknya, ia menghela napas. "Nggak apa-apa, Papa paham. Nanti Papa cari sekolah lain yang bagus buat Nio," kata sang Ayah.

Nio kembali tersenyum mendengar perkataan papanya barusan. Ia kemudian menoleh ke bangku yang ada di luar ruangan itu, duduk seorang gadis yang seragamnya berbeda dengan Nio. Gadis sebayanya itu tersenyum sinis pada Nio. Lebih parahnya lagi, ia mengacungkan jari tengahnya lalu berbicara pelan. "Fuck you!"

Nio hanya bisa diam dan tak mempedulikan gadis yang membuat ia dikeluarkan itu. Baginya, meladeni gadis itu hanya akan menambah masalah baru.

🦭🦭🦭

🦭🦭🦭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Never Mine, Antonio [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang