Dia lagi?

175 9 0
                                    

Seluruh keluarga pak Faqih keluar dari ndalem, mereka berpamitan kepada kiayi Ma'ruf dan Gus Alim serta Alfatih. Safiyah, gadis itu menangkupkan tangannya didepan dada kala berpamitan dengan para laki-laki namun berbeda ketika ia berpamitan dengan istri dari Kiayi Ma'ruf dan istri dari Gus Alim, Safiyah mencium punggung tangan perempuan tersebut sambil tersenyum

"Le, kamu baik-baik disini ya?, tepati janjimu untuk menjadi lebih baik disini" Ucap ayah dari Hasan

"Iya Pak, InsyaAllah Hasan akan menjadi lebih baik disini" Ucap Hasan

"Kami pamit pulang ya Le, kamu gak boleh nangis ya?" Ucap Ibu dari Hasan

Hasan mengangguk mantap, dan satu keluarga itu memasuki mobil satu persatu. Alfatih bisa melihat Safiyah yang duduk didekat jendela sedang melambaikan tangannya kepada sang ponakan lewat jendela mobil yang terbuka

Senyumnya, sama seperti awal Alfatih melihat gadis itu dan senyum itu. Sangat manis dan wajahnya sangat cantik

Alfatih menggelengkan kepalanya dan berucap istighfar. Ia menyadarkan dirinya untuk tak terlalu memperhatikan gadis yang mampir ke mimpinya dua hari lalu

"YaAllah, hapus bayangan gadis itu dari hamba dan sadarkanlah hamba" Batin Alfatih sambil menghembuskan nafasnya

"Fatih, kamu suka sama yang tadi?" Tanya Gus Alim tiba-tiba

"Pripun Gus?" Alfatih terkejut dan bingung -bagaimana Gus?

Gus Alim tersenyum dan menepuk bahu Alfatih "Safiyah, kamu suka sama yang itu?"

"Mboten Gus, Alfatih mboten gadus niku" Ucap Alfatih panik -tidak Gus, Alfatih tidak seperti itu

"Udah gak papa, kalau iya saya bilang ke bapaknya Safiyah. InsyaAllah, direstui" Goda Gus Alim dengan  meledek

"Tidak Gus, Alfatih masih belum selesai tugasnya. Al-quran Alfatih masih kurang banyak, Gus" Ujar Alfatih yang mengundang tawa Gus Alim

"Oke lah, tapi nek ngko ijin meng abah nggo ngancani lamar Safiyah, saya siap" Ucap Gus Alim dengan senyuman meledek -tapi kalau nanti ijin sama bang untuk nemenin lamar Safiyah

"Astaghfirullah, sinten seng ajeng lamar Safiyah Gus?" Elak Alfatih -siapa yang mau lamar Safiyah Gus?

"Kamu Fatih" Ucap Gus Alim meninggalkan Alfatih begitu saja

Alfatih menghela nafasnya, ia menerapkan matanya untuk menghilangkan bayangan gadis tersebut. Gusnya benar-benar menjadi penghalang ia melupakan gadis itu, semakin ia mengelak semakin mendesak pula Gus Alim. Seakan ia memang benar-benar akan serius denga gadis itu padahal ia belum berkata pada siapapun tentang bayangan gadis itu yang selalu menghantuinya dan mimpi yang kemarin ia alami

***

Disebuah masjid yang megah dengan orang berdesakan. Alfatih melihat sebuah cahaya yang membuatnya silau. Cahaya itu berubah wujud menjadi seorang gadis cantik bernama Safiyah Aqilah. Gadis itu memakai baju putih seperti yang ia pakai saat Alfatih pertama kali melihat gadis tersebut

Safiyah tersenyum kepada Alfatih yang sedang berdiri memandang dirinya. Safiyah mendekat pada Alfatih yang berdiri ditengah masjid

Senyum Alfatih terbit kala melihat Safiyah yang mendekat padanya

"Alfatih, aku menunggumu" Ucap Safiyah tersenyum

"Menungguku?"

"Datang padaku jika kau menginginkanku" Ucap Safiyah lalu berbalik badan meninggalkan Alfatih

Alfatih terbangun dari tidurnya, ia mengusap wajahnya dan terus berucap istighfar setelah ia terbangun. Safiyah kembali ke mimpinya setelah ia melihatnya tadi siang dan Safiyah memberikan pesan kepadanya kembali sebelum ia terbangun dari tidurnya

Cinta Seorang Santri (Segera Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang