Baper

168 9 2
                                    

Alfatih menghela nafasnya, semenjak kepergian orang tuanya ia merasa sepi. Kehangatan yang ia rasakan tadi sangatkah singkat, ia masih rindu. Pukul sebelas malam, Alfatih baru bisa memejamkan matanya. Sampai pukul setengah tiga dini hari, Alfatih terbangun dari tidurnya dan beranjak dari ranjang ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu

Tak lama, Alfatih selesai mandi dan berwudhu. Ia masuk kedalam masjid yang masih kosong dan gelap. Ia melaksakan sholat tahajjud sendirian dengan hikmat. Sampai pada penghujung tahajjud nya ia mengadahkan tangan dan berdoa

"YaAllah, jika memang engkau memberi sebuah petunjuk lewat mimpi hamba. Maka jaga dia, maafkan hamba yang sudah jatuh hati padanya disaat hamba masih banyak kurang kepadamu. Maafkan hamba karena hamba jatuh hati padanya hanya lewat sebuah senyum, maafkan hamba YaAllah. Hamba hanya ingin satu kepastian dari-Mu, hamba hanya ingin diri hamba tak berharap padanya. YaAllah, tunjukan pada hamba bahwa dia pilihanmu atau bukan. Hamba berharap yang terbaik kepada-Mu, kabulkan semua harapan dan doa hamba YaAllah, Amiin"

Alfatih tak berharap banyak, ia hanya berharap Allah memberikan yang terbaik untuknya. Alfatih mengusap wajahnya setelah berdoa. Entahlah, hatinya masih bimbang diantara kagum atau hanya sekedar saja, namun mendengar kisah baginda Nabi Muhammad yang mendoakan Siti Aisyah saat beliau memimpikan Siti Aisyah, ia mungkin akan mengikuti apa yang Rasullulah lakukan untuk gadis yang mampir di mimpinya beberapa kali

"YaAllah, akankah ini menjadi suatu petunjuk bagi hamba?. Jika iya, maka tunjukanlah ada hamba bahwa dia memang harus hamba miliki" Batin Alfatih mendongakkan kepalanya menatap langit-langit masjid

***

Hari Alfatih masih biasa saja, hari ini ia tetap mengar. Ia masuk ke dalam kelas di madrasah aliyah, ia akan melanjutkan materi Khulafaur rasyidin yang kemarin sempat tertinggal

Alfatih membuka pelajaran dengan muqadimah singkat dan mulai menulis beberapa poin dari khalifah Umar bin Khattab

Mengenal khalifah Umar bin Khattab

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khathab bin Nufail bin Adi bin Kaab bin Luay.Beliau menghabiskan separoh hidupnya pada masa jahiliyah. Sebelum masuk islam, Umar terknal sebagai orang yang sangat hebat memusuhi dakwah Rasulullah Saw. umar bin Khathab masuk Islam setelah mendapat hidayah Allah Swt dan melalui doa Rasulullah Saw "Ya Allah, muliakanlah Islam dengan orang yang paling Engkau cintai dari kedua orang ini, dengan Abu Jahl bin Hisyam atau dengan Umar bin Khathab (HR.at-Tirmidzi)

"Khalifah Umar bin Khattab adalah seorang yang paling disegani semasa zaman jahiliyah, beliau adalah orang yang sangat ditakuti oleh orang-orang karena sifat beliau yang keras. Umar bin Khattab masuk islam lewat ajakan nabi Muhammad yang awalnya ia tolak keras, namun karena doa dari nabi Muhammad, Umar bin Khattab masuk islam"

"Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah lengsernya kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Proses pengangkatan Umar bin Khattab menjadi khalifah adalah dengan surat wasiat dari Abu Bakar. Umar bin Khattab menjabat sebagai pemimpin selama 10 tahun 6 bulan 10 hari"

"Umar bin Khattab menggapai banyak prestasi pada kepemimpinannya, dan ada tiga kebijakan yang Umar bin Khattab pegang di masa kepemimpinannya yaitu. Satu, mengatur administrasi negara. Dua, mengeluarkan undang-undang. Tiga, membentuk departemen dan juga perluasan wilayah islam"

Jelas Alfatih dengan rinci tentang khalifah kedua islam setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Alfatih berusaha semampunya untuk menyalurkan ilmu sejarah islam yang wajib diketahui setiap kaum muslim.

Alfatih berpendapat bahwa, sejarah islam amat penting. Karena dengan kita mengetahui tentang sejarah akan tahu bagaimana pahitnya perjuangan nabi Muhammad dan para khalifah setelahnya yang selalu setia menegangkan agama Allah.

Cinta Seorang Santri (Segera Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang