Cemburu

136 5 0
                                    

Alfatih dan Safiyah sedang asik bermain air laut. Mereka berlarian kesana kemari dengan pakaian mereka yang sudah basah di bagian bawah. Gamis yang Safiyah pakai basah bagian bawah dan celana bahan yang dipakai oleh Alfatih pun sama.

Senyum dari keduanya tak luntur, bahkan semakin melebar. Alfatih menangkap tubuh Safiyah dan ia berputar, keduanya tertawa kala tubuh keduanya berputar. Kebahagiaan keduanya amat terlihat hingga momen keduanya mendapat perhatian dari orang disekitar yang berkunjung di pantai.

"Mas Alfa." teriaknya dengan tubuh yang di angkat oleh Alfatih

Alfatih menghentikan putaran tubuhnya dan menatap istrinya yang memiliki paras amat cantik. Satu anugerah bagi Alfatih adalah kecantikan paras Safiyah.

"Cantik." puji Alfatih untuk Safiyah

"Ganteng." dengan tersenyum Safiyah membalas pujian itu

Keduanya saling menatap kembali dan menikmati angin sejuk yang berhembus di teriknya mentari. Setelah puas bermain air dan berlarian, kedua pasangan itu istirahat disebuah restoran pinggir pantai dan menikmati kelapa muda yang menyegarkan.

"Mas, nggak dua kelapanya?" tanya Safiyah

"Satu aja, biar romantis dan yang jomblo iri." ucap Alfatih memberikan satu sedotan kepada Safiyah yang tersenyum kepada dirinya

Mereka menikmati makan siang bersama dengan pemandangan pantai yang indah yang sejuk. Kumandangnya adzan membuat keduanya memutuskan untuk pergi ke salah satu mushola terdekat. Sebelumnya Safiyah meminta Alfatih untuk mengganti bajunya yang basah.

"Mas, bajunya kan basah mas ganti dulu ya?" Safiyah memberikan satu stel baju kepada Alfatih

"Iya sayang, makasih ya." ucap Alfatih dan Safiyah mengangguk tersenyum

Di shaf yang berbeda Safiyah dan Alfatih sholat berjamaah di suatu mushola, setelah selesai melaksanakan sholatnya Safiyah kembali memakai cadarnya dan keluar dari shaf perempuan lalu menunggu sang suami di serambi mushola.

Beberapa orang juga keluar dari mushola tersebut dan ada tiga orang perempuan yang berbicara dengan nada yang masih bisa di dengar oleh Safiyah. Ia mendengar tiga perempuan itu seperti, memuji seseorang.

"Eh, yang tadi itu ganteng banget loh." celetuk seorang perempuan

"Iya weh, kayanya dia gus deh." komentar perempuan di sampingnya

"Oh dia itu gus dari pesantren mana gitu, aku pernah liat di sosmed. Dia paket komplit loh." ucap perempuan yang berdiri ditengah

"Oh ya?"

"He'e, tau nggak. Dia itu santri, ustadz dan gus. Paket komplit nggak tuh."

Para perempuan itu mengalihkan atensinya kepada seorang laki-laki yang baru saja keluar dari shaf laki-laki. Mereka semakin membicarakan dan senang ketika melihat laki-laki itu. Safiyah yang mendengar ucapan para perempuan itu menoleh kepada sumber suara dan ia mendapati para perempuan itu sedang mengagumi suaminya.

Ia berdiri dengan segera kala Alfatih sedang mencari alas kakinya dan mencari istrinya. Dengan jengkel ia manggil Alfatih semanis mungkin untuk menyadarkan para perempuan itu.

"Sayang!" Safiyah menghampiri Alfatih dan langsung memeluknya

"Hei sayang, mas cariin kamu dari tadi." ucap Alfatih menangkup wajah Safiyah

"Fiyah disana tadi mas, tungguin mas." ucapan Safiyah mampu membuat tiga perempuan tadi menciut dan malu

Mereka saling berpandangan dan menatap iri Safiyah yang memeluk Alfatih. Belum lagi ketika Alfatih menciun kening Safiyah dan menatap Safiyah dengan tatapan cintanya.

Cinta Seorang Santri (Segera Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang