Masa lalu

106 4 0
                                    

Alfatih tengah membaca Al-quran surat Maryam dilanjut surat Yusuf dengan Safiyah di sampingnya yang bersandar pada dirinya. Alfatih mengusap perut Safiyah yang masih rata, walau begitu namun ia berusaha semampu mungkin memberikan ilmu dan doa kepada calon buah hatinya mulai dari saat ini.

Safiyah mendengarkan seksama sang suami yang sedang membaca Al-quran untuk calon bayinya. Alfatih selesai membaca Al-quran dan ia menutup mushaf lalu mengusap kepala Safiyah dengan lembut.

"Sayang?" panggil Alfatih

"Iya mas?" tanpa mendongak Safiyah menoleh

"Kamu pengin apa?" tanya Alfatih

"Nggak pengin apa-apa, cuma pengin peluk." ucap Safiyah

Alfatih terkekeh dan memeluk dari sang istri tak lupa kecupan manis diseluruh wajah Safiyah. Safiyah hanya tertawa dan membalas sang suami dengan hal yang sama, keduanya sama-sama teratwa. Di pukul setengah sepuluh malam, Alfatih dan Safiyah belum tertidur. Mereka berbagai kebahagiaan di fase pertama kehamilan Safiyah.

Senyuman hangat, pelukan hangat, tatapan dalam dan tawa yang riang. Keduanya amat berbahagia di hari ini. Kamar adalah saksi keduanya berbahagia saat ini dan cinta dari keduanya.

***

Suara ketukan pintu terdengar kala keluarga dari Bakri selesai makan siang. Dengan cadarnya, Safiyah membuka pintu utama. Ia terdiam menatap seorang perempuan dengan rambut digerai dan pakaian celana panjang yang pres serta baju pendek yang ketat dengan balutan cardigan tipis yang hanya sebatas pusar.

Safiyah tak mengenal perempuan itu, apalagi ia adalah orang baru di keluarga ini. Ia mengerjapkan matanya karena bingung dengan siapa orang yang berada didepannya saat ini. Orang itu hanya mengusap permisi tanpa salam jadi membuat Safiyah lebih bingung terlebih lagi melihat penampilan wanita itu membuat Safiyah ragu.

"Maaf ini siapa?" tanya Safiyah dengan sesepin mungkin bahkan nadanya rendah

"Mau cari Alfatih, dimana dia?" tanya wanita itu

"Mas Alfa ada didalam." ucap Safiyah

"Aku mau ketemu Alfatih." wanita itu hampir menyerobot masuk kedalam rumah bila Safiyah tak menghalangi pintu masuk

"Maaf mbak, ada perlu apa mbak cari suami saya?"

Deg

Suami, jadi wanita yang berada didepan wanita itu adalah istri dari Alfatih, begitu batin wanita tersebut. Ia kembali berusaha untuk masuk kedalam rumah namun lagi dan lagi Safiyah menghalangi jalan wanita itu.

"Nduk, siapa yang datang?" tanya Sara namun atensi Sara langsung menangkap seorang gadis yang tak asing bagi dirinya

"Kamu." gumam Sara

Gadis itu tersenyum lebar dan merentangkan tangannya lalu hendak memeluk Sara dan memanggil. "Umi, Nia kangen banget sama umi." ucap gadis itu

Sara mundur selangkah, ia menghindari pelukan dari gadis itu. "Umi? Ini Nia loh, Jennia. Umi lupa?"

"Sayang kita jadi pergi nggak?" tanya Alfatih menghampiri sang istri namun sedetik kemudian ia terpaku melihat ada seorang wanita yang tak asing untuknya

Wanita yang mengaku bernama Jennia itu menoleh dan tersenyum lebar menangkap Alfatih yang berdiri tak jauh dari Safiyah. Jennia merentangkan tangannya dan hampir memeluk Alfatih namun pria itu seketika menghindar dan menggenggam tangan sang istri.

"Loh Alfatih, aku Jennia, kamu lupa ya?" tanya wanita itu mendekati Alfatih

Alfatih yang menatap tajam wanita itu menarik Safiyah untuk pergi dari hadapan wanita tersebut. Safiyah yang awalnya hanya memperhatikan kini ia menatap Alfatih yang menariknya lalu membawanya kedalam kamar. Didalam kamar tak ada pembicaraan, Alfatih masih terdiam dengan Safiyah dibelakangnya.

Cinta Seorang Santri (Segera Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang