28. Ingin Pulang

282 28 8
                                    

Triana.

Memandang kosong ke depan, Triana menyadarkan diri dengan mengerjap sekali sambil mengerutkan kening. Berita gila apa yang baru saja ia dengar?

Kakak keduanya, Rubby, akan menikah? Ibunya berbohong pada Winston bahwa ia sedang sakit di dalam kamar?

Triana bahkan tidak tahu kakaknya itu akan menikah. Tidak, ia bahkan tidak tahu kakaknya memiliki kekasih atau pria untuk dijodohkan! Kakaknya yang pendiam, pemalu, dan tidak memiliki teman itu. Bagaimana mungkin ia bisa tiba-tiba menikah?

Namun di luar itu semua, apa yang sedang keluarganya lakukan saat ini, ketika ia tengah menghilang setelah kunjungannya ke kastil vampir?

Ia pikir saat ini sedang terjadi kekacauan di Kastil Galev karena putri kesayangan mereka menghilang. Ia pikir mereka telah membuat sayembara pada semua kesatria untuk menyelamatkannya. Namun, bahkan Winston pun tidak mengetahui apa-apa setelah mengunjungi kediaman Galev dan berbincang langsung dengan ibunya!

“Tuan Winston…” panggil Triana, setengah bergumam. “… apakah kau bisa menjelaskan… bagaimana keadaan di Kastil Galev kemarin?”

“Yah…” Winston mengusap dagunya sembari memandang ke atas. “Keadaannya cukup ramai karena persiapan pernikahan itu, sehingga aku hampir tidak terjamu dengan baik sebagai tamu. Namun itu tidak mengherankan karena Nona Ruby akan menikahi putra mahkota sehingga-”

“Putra mahkota?!” Seru Triana dengan mata terbelalak.

“Astaga, Lady, kenapa kau harus berteriak seperti itu? Kau bukannya terkejut, ‘kan? Sebenarnya apa yang terjadi?” Winston menatap Triana dengan kening mengkerut.

Jika Winston mengetahui kisah sebenarnya, ia tidak akan heran pada keterkejutan Triana. Meski selama ini diam, Triana sebenarnya menyadari bahwa perlakuan keluarganya terhadap kakak perempuan ke-duanya itu sedikit tidak adil. Orang-orang berkata bahwa Ruby tidak cantik. Sifatnya yang pendiam dan tertutup juga membuatnya diabaikan oleh lingkungan.

“Ti-tidak ada yang terjadi, Tuan Winston. Aku… aku hanya agak terkejut mendengar bahwa ternyata semua orang sesibuk itu, namun aku tidak membantu sama sekali. Kau tahu, ‘kan, selama aku sakit, aku terus tidur di dalam kamar seperti beruang di musim dingin. Maaf jika aku berteriak.” Jawab Triana, berusaha memberi tawa kecil.

“Oh… seperti biasa, kau sangat memikirkan keluargamu. Namun kau tidak perlu khawatir karena orang-orang dari istana telah dikerahkan untuk membantu persiapan di Kastil Galev.” Ucap Winston.

Triana hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Ia terus mengatakan pada dirinya sendiri bahwa orangtuanya pasti memiliki alasan untuk menutupi keadaan bahwa ia sedang menghilang dan berada dalam bahaya. Namun kenyataan bahwa mereka masih bisa sibuk menyiapkan pesta sejujurnya terasa tidak benar. Meski begitu, ia harap keputusannya untuk membantu mereka berbohong adalah hal yang benar. Ia tidak ingin orangtuanya dinilai sebagai pembohong oleh orang lain.

“Aku menyarankanmu untuk segera kembali ke kastil Galev karena kau baru saja sembuh, Triana. Pesta pernikahannya akan sangat besar. Kau tidak mau terlihat lemas di sana, bukan?” Ucap Winston begitu mereka tiba di luar rumah.

“Aku akan mempertimbangkannya. Terima kasih, Tuan Winston.” Triana tersenyum. Lalu ia berdehem tipis dan melanjutkan, “Berbicara tentang kastil Galev, jadi orangtuaku terus berada di sana, benar? Apakah kau mungkin mendengar mereka memberikan pengumuman lain selain pernikahan Ruby?”

Winston menggeleng. “Tidak. Mereka hanya mengumumkan tentang pernikahan Lady Ruby. Mereka terlihat sangat gembira karena akan berbesanan dengan Raja Galvadea. Kau tahu, ‘kan? Semua orang mengira putra mahkota tidak menyukai wanita, jadi itu terdengar seperti sebuah keajaiban bagaimana Lady Ruby yang sangat pendiam tiba-tiba dilamar olehnya.”

Dikutuk Bersama Tuan VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang