"Aaaa baju-bajunya lucuu bangettt, tapi masih lebih lucuan kita pas awal kenal!”Suara itu berasal dari Gladys. Ia terlihat sedang asik melihat-lihat baju yang tergantung rapi bersama Riska, Bunga, Livia dan Nina. Ke lima gadis itu, tengah berada di dalam area mall sekarang.
"Menurut kalian yang ini bagus, ga, sih?" Tanya Riska meminta pendapat seraya menunjukkan salah satu baju ke teman-temannya.
"Bagus, sih, Ris! Cuma warna merahnya mencolok banget!" Respon Livia.
"Kalo yang ini gimana?" Riska kembali menunjukkan sebuah baju kaos oversize bewarna biru dongker.
"Nah, tuh bagus!" Cetus Nina.
"Kalo menurut kalian berdua, Bun? Glad? Cocok gak kalo gue pake ini?" Tanya Riska pada Gladys dan Bunga, mendapat balasan anggukan langsung dari Bunga.
"Cocok, keknya lo cantik, deh kalo pake itu!" ujar Gladys.
Membuat Riska tersenyum, "Thanks, ya Glad. Yaudah, gue milih yang ini aja."
"Kalau ini? Gue cocok nggak pake ini?" Tanya Livia tiba-tiba, menunjukkan sebuah baju oversize bewarna pink dan bergambar hewan babi.
Nina menahan kekehan yang hampir lolos dari bibirnya, "Btw, gambar di bajunya, mirip sama lo, Liv!"
Mendengar ucapan Nina, mereka lantas tertawa terbahak-bahak, apalagi kala melihat raut wajah Livia yang layaknya orang ngambek.
"Ngeselin!" Ketus Livia, ia menaruh kembali baju itu pada tempatnya.
"Oiya, Bunga, Gladys? Kalian udah milih mau pake baju apa?" Tanya Riska pada keduanya.
Bunga dan Gladys kompak menggeleng pelan.
"Yaudah, kayaknya gue, deh yang harus pilihin baju yang pas buat kalian, bentar-bentar!" Riska lantas mulai bergerak memilih-milih baju yang cocok untuk dikenakan oleh Gladys dan Bunga.
Livia mendekati Gladys, lalu menyikut gadis itu, "Nggak usah khawatir, Riska orangnya ngerti outfit."
"Oh, gitu," balas Gladys singkat seraya mengangguk-angguk kecil.
"Nah, gue ketemu, nih, yang cocok buat Bunga!” Riska menyeru seraya menunjukkan sebuah baju kaos oversize berwarna abu-abu pada Bunga. "Gimana, bagus nggak?"
"Iih, lucuuu banget! Itu cocok buat Bunga loh!" celetuk Nina.
"Iya, gemes banget bajunya!" Timpal Livia.
"Nah, tuh kan lucu? Nih, lo pake yang ini aja, Bun, ambil!" titah Riska menyodorkan baju itu pada Bunga.
Bunga menatap Gladys sesaat, ia berbicara dengan nada setengah berbisik, "Menurut kamu itu bajunya bagus, Glad?"
"Iya bagus, pake aja, lucu loh. " Jawab Gladys setengah berbisik.
Bunga pun akhirnya menerima sodoran dari Riska, "Makasih, ya, Ris."
"Iya sama-sama," Jawab Riska tersenyum. "Berarti sekarang tinggal baju buat Gladys!" Riska kembali mencari pakaian yang sekiranya cocok untuk dikenakan Gladys.
"Nah, ketemu! Keren 'kan bajunya?" Riska kembali menunjukkan sebuah baju pada Gladys.
Gladys naas melongo melihat baju yang dipegang Gladys. Astaga, sepertinya ia tidak mungkin memakai baju tali satu yang terlihat pendek, ketat, lumayan terbuka itu. Gladys lantas menggeleng, "Nggak, deh Ris. Itu bajunya kebuka banget, udah gitu ketat lagi nampakin body, gue malu tau makenya!"
"Ya ampun Glad, orang-orang udah biasa tau pake baju ini. Apa salahnya sesekali lo pake baju kek gini? Lagian, body lo 'kan lumayan." tutur Riska.
Livia terkekeh, "Iya, ih. Biasa aja tau, Glad. Keren loh bajunya, pasti cantik kalo dipake sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT GLADYS ||Transmigrasi
FantasiaRadhinia Atma Mahaputri, gadis dengan sifat bobrok, sedikit tomboy, dan bar-bar itu, semula mengalami insiden tabrakan mobil ketika ia dalam perjalanan menuju sekolah. Sehingga menyebabkan jiwanya mesti terjebak dalam raga seorang gadis asing bernam...