🌷25: Rumah Sakit

168 20 0
                                    


Ketika jam pulang sekolah, Gladys terlihat berjalan bersama Riska, Bunga, Livia dan Nina keluar dari gerbang sekolah.

"Glad?" Panggil Riska pada Gladys yang berjalan disampingnya.

"Hmm," sahut Gladys berdehem.

"Lo tadi ... kenapa nggak jawab pertanyaan Daffa?" Tanya Riska.

"Iya loh, Glad! Ternyata tadi kak Daffa nembak lo," timpal Bunga.

Gladys menghela napas pelan. "Gue gak bisa langsung jawab. Gue harus pikir-pikir dulu."

"Apanya, sih, yang mau lo pikirin? Bukannya dari dulu lo emang suka sama Daffa? Kata si Bunga," ujar Riska.

"Tapi lo juga suka 'kan sama Daffa, Ris?" Gladys balik bertanya menatap Riska.

Riska tersenyum simpul, "Ooh, jangan bilang karena gue lo gak nerima kak Daffa tadi. Astaga, Glad. Gue udah uncrush si Daffa, rasa suka gue sama dia udah mulai memudar. Malah sekarang ... gue lagi naksir sama someone."

"Cieee, someone siapa, tuh?" Tanya Nina kepo.

Riska tersenyum malu-malu, "Kalian kenal kok orangnya."

"Siapa, sih, Ris? Kasitau aja napa? Penasaran gue!" Kepo Livia.

"Si kak Aldo, temannya kak Daffa," ucao Riska mengakui dengan malu-malu.

"Cieee!" Mereka sontak mulai mengejek-ejek Riska dengan kata 'cie'.

Gladys hanya tersenyum seraya menggeleng-geleng pelan menanggapi tingkah laku teman-temannya itu. Tidak lama, notifikasi chat berbunyi dari ponselnya. Lantas ia merogoh benda pipih itu dari saku seragamnya.

Gladys yang asli!
[Din!]
[bokap lo masuk rumah sakit, penyakit jantungnya kambuh!!]

Gladys sontak membelalakan matanya kala membaca chat dari Gladys yang asli. Ia begitu kaget dengan kabar buruk ini. Dengan cepat ia mengetik membalas pesan itu.

Anda
[Astagaaa!]
[Glad, sekarang kalian di rumah sakit mana?]
[Biar gue ke sana sekarang!!!]

Gladys yang asli!
[Di rumah sakit Pelita Kencana]
[Mending skrg lo buru2 ksni, kasian bokap lo]
[gue ikut ngga tega liatnya]

Anda
[Okay, gue kesana sekarang]


"Glad, lo kenapa?" Tanya Riska ketika melihat raut cemas dan panik terpampang di wajah Gladys.

"Sorry banget, gue gak bisa jalan lama-lama. Gue duluan, ya, bye!” Gladys langsung berlari dan pamit begitu saja. Membuat keempat gadis itu jadu keheranan melihatnya.

Sementara Gladys, sekarang ia tengah mencari-cari keberadaan Daffa. Ia berniat pergi dengan cowok itu ke rumah sakit. Kebetulan juga, Daffa tadi menawarkan ajakan pulang bareng.

"Gladys!"

Gladys terkejut dengan seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Ia lantas berbalik, ternyata Daffa. Cowok itu sudah siap dengan motornya dan helm yang melekat di kepalanya. Tanpa menunggu aba-aba, Gladys langsung saja naik di motor Daffa.

"Daf, cepet lo anterin gue sekarang ke rumah sakit Pelita Kencana,"

"Hah? Rumah sakit? Ngapain?"

"Udah, nggak usah banyak nanya! Buruan!"

Daffa akhirnya menghela napas, lalu mulai melesatkan motornya menuju ke arah Rumah sakit Pelita Kencana. Ia sendiri jadi bingung, ada apa sebenarnya dengan Gladys? Dia ingin menemui siapa di sana? Apa ada yang sakit?

I'M NOT GLADYS ||Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang