Happy reading ❗
Anjasmara dan Violet duduk di atas karpet bulu yang ada di ruang perpustakaan. Keduanya sudah hampir dua jam lamanya berada disana dan Violet sudah memilih beberapa buka yang akan ia baca nanti.
Camilan dan es jeruk menemani keduanya di dalam ruangan kecil berdua. Violet masih belum bosan dan Anjasmara sepertinya tidak akan bosan. Anjasmara sibuk dengan pekerjaan kantor, lalu sesekali akan melihat ke arah Violet.
Violet membaca buku sambil tengkurap dengan cemilan di samping yang Anjasmara bawakan. Sudah habis satu toples penuh sendiri. Lalu Anjasmara masih dengan posisi duduk bersila dengan laptop di atas kursi.
Anjasmara terus menemani Violet di dalam mini perpustakaannya meski keduanya sama-sama diam, sibuk dengan dunia masing-masing tetapi Anjasmara sama sekali tidak keberatan malah ia senang. Anjasmara akan keluar jika minuman atau camilan habis. Tidak juga menghampiri Bening apalagi Kirei yang mungkin saja masih berada di rumah ini.
Violet mulai menguap dan matanya cukup lelah dengan semua buku-buku yang ia baca.
”Lelah?” Tanya Anjasmara pada Violet, ketika gadis itu lebih sering menguap dan mengucek matanya.
”He'em, lelah kecil, segini.” Ucap Violet dengan membentuk tangan kecilnya.
”Hahahaha,,” Anjasmara pun tertawa dengan ucapan Violet.
”Kenapa ketawa sih, nyebelin!” Violet memanyunkan bibirnya sebal pada Anjasmara.
”Ya habis kamu lucu.”
”Kalau saya lucu berarti om suka dong?” Tanya Violet dan ia memajukan wajahnya pada Anjasmara. Wajah keduanya sangat dekat membuat Anjasmara berdehem.
”Sudah waktunya jam makan siang, kamu sudah lapar belum?” Anjasmara berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
”Ih, jawab pertanyaan saya dulu.”
”Pertanyaan yang mana?”
”Om, suka saya yang lucu enggak?”
”Nanti saya jawab kalau kamu sudah makan.”
”Ih, dasar duda. Untung ganteng.” Violet mengomel sendiri ketika Anjasmara sudah berjalan ke luar. Dengan sedikit malas Violet pun bangun dan mengikuti kemana Anjasmara pergi.
Violet mengikuti langkah Anjasmara yang berjalan menuju arah dapur. Bi Asih sudah menyiapkan masakan untuk makan siang semuanya. Di meja makan sudah ada Kirei dan juga Bening. Violet melihat itu dan langkahnya terhenti. Anjasmara yang menyadari itu langsung menoleh ke arah Violet. Tanpa berbicara apapun Anjasmara langsung meraih tangan Violet dan membawa Violet untuk terus berjalan ke arah dapur.
Anjasmara menarik kursi untuk Violet duduk. Senyum di bibir Violet seakan mengisyaratkan terimakasih dari gadis itu. Violet sebenarnya sangat senang dengan perlakuan Anjasmara tetapi tatapan tidak suka dari Bening dan mantan istri si duda membuat ia diam saja.
Anjasmara pun duduk di kursi dekat dengan Violet. Bening dan Kirei masih diam tetapi tatapannya terus tertuju pada Violet.
”Mas, kamu serius bawa gadis ini makan dengan kita?” Tanya Kirei pada Anjasmara.
”Kenapa? Tidak ada yang salah.”
”Kamu tidak menghargai saya sama Bening disini.” Ucap Kirei lagi. Violet yang mendengar itu hanya diam saja.
”Violet tamu saya, dia juga harus di hargai.” Balas Anjasmara tidak mau kalah.
”Bening, tidak mau makan!” Lalu gadis itu berdiri hendak pergi meski sedikit kesusahan karena kakinya yang masih sakit.