Happy reading ❗
Jalanan kota Jakarta pada malam hari terasa sangat sepi. Anjasmara membawa gadis cantik bernama Violet Pradeepa di atas motor besarnya. Si gadis cantik terus memeluk tubuh Anjasmara dari belakang. Sangat erat dan tidak ingin lepas.
Keduanya baru saja makan malam di salah satu restoran cukup terkenal di daerah tersebut. Violet bilang ini namanya ngedate dan Anjasmara mengiyakan saja asal Violet senang.
Kecanggungan sempat kembali terjadi karena Violet hampir saja mengecup bibirnya. Sungguh berani sekali gadis kecil dan nakal itu. Jika di ingat lagi, Anjasmara pun selalu tersenyum ketika melihat wajah Violet yang semakin maju. Lalu gangguan datang dan wajah Violet memerah malu.
Anjasmara mengerti jika Violet pasti malu dan keduanya akan sangat canggung jika kejadian itu tidak segera di selesaikan. Maka dengan jantan, Anjasmara mengatakan pada Violet bahwa itu tidak apa-apa. Violet tidak perlu malu. Selanjutnya, Anjasmara mengecup kening Violet sangat lama. Violet pun memejamkan matanya menikmati kecupan dari Anjasmara meski hanya di kening.
Di menit selanjutnya, Anjasmara dan Violet keluar dari resto tersebut. Anjasmara terus menggandeng tangan Violet menuju parkiran. Pipi Violet merah karenanya.
Anjasmara mengajak Violet untuk berkeliling kota Jakarta sebelum mengantarkan gadis itu pulang ke tempat kosnya. Violet meminta Anjasmara untuk mampir ke salah satu kedai roti bakar yang cukup terkenal di daerah sekitar sana. Belum kenyang juga rupanya si gadis bawel ini. Tetapi Anjasmara dengan senang hati menuruti semua keinginan Violet.
Setelah puas dengan acara ngedate yang seperti Violet bilang kini motor Anjasmara sudah terparkir di depan gerbang kos Violet.
”Habis ini langsung bersih-bersih dan tidur ya. Roti bakarnya besok lagi aja di makannya.”
Violet sudah beberapa kali menguap. Ia kelelahan dan juga mengantuk.
”Tapi saya lapar lagi.” Ucap Violet dengan mata setengah mengantuk. Anjasmara pun tersenyum
”Ya sudah sana masuk.” Lagi Anjasmara kecup kening Violet di depan gerbang kos Violet. Memeluk gadis itu sangat erat sebelum membiarkan masuk ke dalam kos. Violet yang mengantuk seperti tersadar dari kantuk. Kantuknya menguap begitu saja.
”Selamat malam” Ucap Anjasmara.
”Malam.” Violet melambaikan tangannya. Tersenyum begitu manis. Berdiri di depan gerbang menunggu Anjasmara pergi. Begitu Anjasmara pergi Violet pun langsung masuk ke dalam kamar kos dengan hati penuh. Mimpinya malam ini pasti indah.
•~~~~~~~~~~•
”Anjir, si om udah berani cium kamu, Vi?” Greta berucap dengan sangat antusias. Membuat keduanya menjadi pusat perhatian.
”Greta ih, suaranya.” Mereka berdua kini berada di kantin kampus tengah memakan baso di siang hari.
”Dia cium bibir kamu enggak Vi? Gimana rasanya di cium sama duda?” Tanya Greta lagi.
”Enggak di bibir sih. Om Anjas cium kening aja.” Ucap Violet lesu.
”Jangan lesu begitu dong, Vi. Awalnya cium kening nanti juga cium bibir.”
”Tapi kita belum pacaran masa udah cium bibir. Mana kemarin gue nyosor mau cium dia duluan. Sumpah gue malu banget kalo inget itu.”
”Nih, gue kasih tau ya, kalau udah cium kening begitu pasti dia udah anggap kamu pacar dia.”
”Masa sih? Berarti gue nih pacar om Anjas sekarang?”