Happy reading ❗
Malam tadi Anjasmara dan Violet sudah sampai di hotel. Anjasmara membawa Violet ke Budapest - Hungaria, kota dengan banyak bangun-bangun klasik yang sangat mewah.
Violet masih tertidur pulas dalam dekapan Anjasmara. Terlalu lelah dalam perjalanan membuat Violet sangat mudah tertidur. Anjasmara sudah meminta layanan hotel untuk membawa sarapan pagi mereka ke dalam kamar. Namun matahari sudah sangat tinggi, Violet belum juga terbangun. Masih asik mengarungi mimpi indahnya.
Anjasmara sudah bangun sejak beberapa jam lalu. Sudah siap untuk mengajak Violet mengelilingi kota indah ini.
Sementara Violet masih tertidur, Anjasmara mengecek beberapa pekerjaan dan juga tempat-tempat yang akan keduanya kunjungi. Memastikan semua sesuai rencana. Anjasmara tidak ingin membuat Violet kecewa dan kekasihnya itu sedih.
Perusahaan baru yang Anjasmara pegang belum banyak pekerjaan yang harus ia urus. Pekerjaan selesai hanya dengan beberapa menit Anjasmara mengeceknya. Apalagi Haikal sangat membantu disaat Anjasmara tidak bisa berada disana langsung.
Violet terusik dalam tidurnya ketika Anjasmara bergerak untuk memindahkan laptop yang ia pegang untuk di letakkan di atas nakas kamar hotel. Violet bangun dan mengucek matanya. Lelah masih terlihat di wajah ayu kekasihnya itu.
”Kok, mas enggak bangunin saya sih?” Bibir di tekuk, cemberut pada Anjasmara.
”Kamu kelelahan sayang. Mas enggak tega buat bangunin kamu.” Anjasmara kecup kening Violet sampai berbunyi.
”Lapar.” Ucap Violet lagi.
”Bangun terus mandi. Mas udah minta makanan dari layanan hotel. Tapi kalau kamu mau makan yang lain kita bisa cari di luar.”
Violet menurut, ia pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Violet pandangi dua cincin pemberian Anjasmara. Hatinya menghangat dan berbunga-bunga. Lelaki mana yang akan memberikan dua cincin dalam waktu sangat dekat pada kekasihnya selain Anjasmara. Violet sudah di minta untuk hidup bersama dengan Anjasmara, meskipun begitu Violet belum memberikan kepastian. Apakah ia akan cepat-cepat menikah atau masih menunggu waktu.
Setelah sarapan yang sudah terlalu siang. Anjasmara mengajak Violet ke satu tempat. Tempat yang Anjasmara rasa kekasih nya ini akan sangat menyukainya. Pokoknya liburan kali ini, Anjasmara sengaja untuk menyenangkan hati Violet.
”Kita akan kemana mas?” Tanya Violet penasaran. Violet memang yang meminta tempat untuk berlibur tetapi sungguh ia tidak tahu sama sekali akan rencana apa saja yang Anjasmara persiapkan untuk dirinya.
”Satu tempat yang mas yakin kamu suka.” Anjasmara menautkan tangannya dengan Violet. Menggenggamnya erat. Violet pun menunggu dengan rasa tidak sabar dengan apa yang Anjasmara sudah persiapkan untuk nya.
”Kejutan lagi?” Tanya Violet.
”Bisa iya bisa tidak. Nanti kamu lihat sendiri.” Anjasmara menuntun Violet untuk memasuki mobil yang sudah ia sewa sebelumnya.
Sebelum ketempat tujuan utama, Anjasmara membawa Violet untuk berkeliling kota Budapest terlebih dahulu. Karena hari masih siang dan keduanya masih memiliki banyak waktu untuk berkeliling.
Kota dengan bangunan-bangunan mewah dengan arsitektur kuno membuat mata keduanya sangat di manjakan. Dimana lagi keduanya bisa melihat ini semua.
Violet tidak henti-hentinya memuji setiap keindahan tempat yang keduanya kunjungi. Anjasmara siap menjadi fotografer dadakan bagi Violet. Violet terus bergaya di setiap kesempatan dan Anjasmara tidak pernah bosan untuk menjepret setiap foto cantik Violet.
