Happy reading ❗
Violet tidak pernah menyangka jika Anjasmara benar-benar membawa dirinya ke dalam kamar lelaki itu. Sebelumnya, Violet belum pernah masuk ke dalam kamar lelaki itu. Kamar yang cukup luas dan sangat wangi. Lebih besar dari kamar Bening.
Ada rasa cemburu dan juga iri ketika Violet mengingat bahwa mantan istri kekasihnya itu pernah berada di kamar ini. Saling menghangatkan satu sama lain. Violet benci pemikiran ini.
Anjasmara menurunkan Violet di atas ranjang king size di kamar ini. Mengecup kening Violet dengan sayang.
”Kok cemberut?” Tanya Anjasmara sambil menangkup pipi Violet.
”Mbak Kirei dulu juga di kamar ini ya?” Ucap Violet langsung pada intinya. Violet tidak bisa menutupi apa yang di rasakan oleh hatinya.
”Memangnya kenapa?” Tanya Anjasmara seolah tahu kemana maksud dari ucapan Violet.
”Kamu cemburu?” Tanya Anjasmara lagi karen Violet masih terdiam saja.
”Kalian bikin Bening disini juga ya?” Tanya kedua Violet layangkan.
”Apa saya harus menceritakan detailnya juga?” Anjasmara gemas sekali melihat wajah ayu Violet yang terlihat cemburu dan kesal.
”Tidak perlu.” Violet bangun dari duduknya ingin keluar dari kamar Anjasmara. Biarkan saja ia tidur di kamar Bening.
Tidak bisa Violet begitu saja ingin keluar dari kamar Anjasmara karena badan kecilnya di tahan oleh lelaki itu. Tatapan Anjasmara seolah tidak sama seperti tadi. Sekarang ini seperti harimau yang ingin menyerang mangsanya.
”Mas, minggir saya mau keluar.” Tentu saja Violet takut meskipun ia sering kali menggoda Anjasmara.
”Yang pertama saya lakukan adalah mencium bibir sampai bengkak, lalu membuka kancing baju satu persatu.” Anjasmara terus memajukan wajahnya, sangat dekat dengan Violet. Violet reflek mundur dan menahan nafasnya.
”Lalu setelah itu mencium leher sampai banyak bercak merah. Terakhir, saya buka seluruh baju begitu pun dengan saya.” Violet memejamkan matanya. Anjasmara berucap sangat dekat di telinganya. Menggelitik Violet.
Anjasmara tersenyum ketika mendapati mata Violet yang masih terpejam. Kekasih kecilnya sangat gemas. Dan Anjasmara pun berhenti menggoda Violet. Menyadari tidak ada sesuatu yang terjadi, mata Violet pun terbuka. Wajah kekasihnya sudah tidak ada lagi di hadapannya. Anjasmara memunggungi dirinya. Bahu lebarnya terlihat sangat nyaman jika di lihat dari belakang, apalagi jika di peluk.
”Saya mandi dulu. Kamu mau ikut?” Anjasmara berbalik dengan sengaja menggoda Violet. Jangan tanya bagaimana wajah Violet sekarang, sudah memerah seperti kepiting rebus.
Violet tidak menjawab tanya dari Anjasmara. Ia berniat turun dari ranjang namun apa yang ia lihat sungguh membuat Violet kembali menahan nafasnya. Anjasmara dengan sengaja membuka bajunya, bertelanjang dada namun yang membuat Violet kaget adalah tato naga di punggung lebar dan putih Anjasmara. Sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Violet tidak pernah tahu jika kekasihnya memiliki tato di punggungnya. Violet mau melihat lebih dekat dan juga mengelusnya namun sayang Anjasmara sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi.
Violet jadi bingung sendiri harus apa sambil menunggu Anjasmara keluar dari kamar mandi. Haruskah, Violet menunggu disini atau ia keluar saja.
Memikirkan kembali Anjasmara dan mantan istri berada di dalam kamar ini membuat Violet cemburu. Padahal banyak hal yang belum Anjasmara ceritakan tentang bagaimana dulu hubungan Anjasmara dengan Kirei.
Violet benci dengan segala pemikirannya. Setelahnya, Violet keluar dari kamar Anjasmara. Violet mau ke kamar Bening saja.
Violet memilih untuk mandi di kamar Bening. Meminjam piyama Bening dengan corak buah peach, Violet terlihat sangat manis dan juga wangi.