Malam ini Senopati grup tengah mengadakan acara ulang tahun perusahaan yang ke lima puluh enam tahun. Setelah di dirikan dengan bercucuran keringat oleh Bratalaras, kini Senopati grup berdiri dengan kokoh di antara perusahaan besar lainnya.
Tamu undangan yang hadir sebagian besar adalah kolega bisnis dan pegawai perusahaan Senopati grup. Acara berlangsung sangat megah dan meriah. Di adakan di salah satu hotel mewah Jakarta.
Bratalaras bersama dengan Andaru hadir lebih awal untuk menyambut beberapa tamu penting yang hadir. Sementara Anjasmara masih menunggu Violet bersiap-siap di butik sang adik Kelana.
Violet mendapat undangan khusus dari Bratalaras untuk ikut hadir di acara ulang tahun perusahaan. Bukan sebagai tamu dari Anjasmara tetapi tamu dari Bratalaras. Anjasmara sendiri tidak tahu mengapa ayahnya mengundang Violet untuk hadir.
Violet kini tengah di dandani oleh Kelana adik dari Anjasmara. Undangan yang tiba-tiba membuat Kelana harus cepat memilih gaun yang bagus untuk Violet mendampingi Anjasmara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Violet tampil anggun dengan gaun berwarna hitam yang menambah kesan mewah untuk kulitnya yang berwarna putih berkilau. Rambut panjangnya sengaja Violet gerai.
Anjasmara tidak henti-hentinya memuji Violet yang kini sudah duduk cantik di sebelah Anjasmara. Mereka berdua sudah dalam perjalanan menuju acara.
”Udah dong jangan liatin terus kan jadi malu.” Anjasmara menggenggam tangan Violet erat dengan ia yang masih mengemudikan mobilnya. Melihat Violet yang sangat menawan inginnya ia bawa pulang saja tidak ingin orang lain menikmati kecantikan Violet cukup dirinya saja.
”Bagaimana kalau kita pulang saja tidak usah datang?” Mata Violet membulat tidak percaya dengan perkataan kekasihnya ini. Ini kan acara ulang tahun perusahaan dan Anjasmara wajib datang.
”Mas aja sana pulang, saya kan di undang sama pak Brata langsung enggak mau mengecewakan.”
”Kenapa ayah jadi lebih dekat sama kamu daripada sama saya anaknya?” Tanya dari Anjasmara sebetulnya hanya main-main, walau bagaimanapun Anjasmara senang Violet bisa di terima dengan baik oleh sang ayah.
”Karena saya cantik dan menggemaskan.” Ucap Violet lalu tertawa. Mata kecilnya hilang oleh tawa receh.
”Pasti disana banyak orang penting yang datang ya mas?” Tanya Violet pada Anjasmara.
”Cukup banyak dan kamu harus di dekat saya terus. Orang-orang pasti penasaran ingin berkenalan dengan kamu.” Jawab Anjasmara.
”Sebenarnya saya gugup banget karena ini pertama kalinya datang di acara perusahaan.” Anjasmara langsung mengecup punggung tangan Violet lembut.
”Ada saya di samping kamu. Jangan terlalu gugup, anggap ini sebagai latihan buat kamu menjadi nyonya senopati.” Violet tidak mau menjawab karena pipi nya sudah memerah seperti apel matang.
