Happy reading ❗
22.00 WIB
Violet sampai di kos pada malam hari. Hari ini cukup banyak tugas yang sangat menyita banyak sekali waktunya hingga sangat larut malam Violet baru bisa pulang. Lelah dan mengantuk adalah hal yang saat ini Violet rasakan. Berangkat ketika hari masih cerah hingga hari sudah sangat gelap.
Selain karena memang banyak tugas yang harus di selesaikan, Violet juga sengaja menyibukkan diri untuk menghilangkan pikiran pada si duda. Kejadian tempo hari membuat Violet sedikit merenung dan membuat pikirannya semakin penuh.
Memarkirkan motornya di halaman parkir kos. Violet langsung bergegas masuk ke dalam kamar kos.
”Vi, tadi ada yang nyari.” Langkah Violet terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya.
”Siapa bang?” Tanya Violet lagi. Seingatnya hanya Greta yang sering berkunjung ke kos dan sebelum pulang Violet hampir seharian bersama sahabatnya itu, lalu siapa yang mencari. Apa mungkin kakaknya, Ranu. Kalau kakaknya pasti kasih kabar terlebih dahulu sebelum ke Jakarta.
”Kagak tahu gue, cakep tapi Vi. Mobilnya gede, tuh masih parkir di depan sana.” Tunjuk sang teman kos. Violet pun mengikuti arah telunjuk sang teman kos. Lalu menyadari jika itu adalah mobil si duda. Kalau itu memang si duda ngapain kemari menunggunya? Apalagi hari sudah malam.
Violet pun abai dan segera masuk ke dalam kamar kosnya. ”Bang, minta tolong kasih tahu suruh pulang aja.” Ucap Violet lagi.
”Lah, kagak mau di temuin? Kasihan udah nunggu lama.”
”Biarin aja.” Lalu Violet pun menghilang ke dalam kamar kosnya. Membuka sepatu dan meletakkan tas ke gantungan. Lalu Violet segera mengambil handuk untuk mandi. Menyelesaikan mandi dalam waktu lima belas menit, Violet segera memakai piyama dan sedikit mengoles mukanya dengan skincare malam.
Sebelum memejamkan matanya, Violet teringat akan Anjasmara yang menunggunya di luar. Tidak mungkin kan Anjasmara menunggu nya di luar pasti sekarang ini di duda sudah pulang, jadi Violet tidak perlu khawatir. Violet pun tertidur dengan sangat nyenyak sampai esok pagi.
06.00 WIB
Violet bangun dengan tubuh yang sangat segar. Bangun dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Kamar kos Violet berada di lantai satu menghadap ke pintu gerbang kos.
Setelah selesai di kamar mandi, Violet langsung membuka tirai jendela. Sedikit membuka jendela agar udara segar bisa masuk ke kamar kos yang tidak terlalu besar. Violet memilih tinggal di kos daripada menyewa apartemen untuk ia tempati selama di Jakarta. Alasannya, karena Violet sedikit penakut terhadap hantu. Jika di kos ramai banyak orang.
Masih mengenakan piyama semalam, Violet keluar dari kamar kos berniat mencari sarapan pagi untuk mengisi perutnya. Hari ini jadwal kelas Violet di jam sepuluh pagi. Masih banyak waktu untuk nya beristirahat.
Menggunakan sandal rumahan, Violet keluar dari gerbang yang masih tertutup. Di depan sana Violet melihat mobil Rubicon berwarna hitam yang semalam ia lihat. Apa mungkin si duda kembali berkunjung sepagi ini ke kos nya? Atau semalam si duda tidak pulang, tidak mungkin kan si duda tampan itu tidur di mobil. Ah, Violet jadi merasa bersalah.
Violet, berjalan menghampiri mobil Rubicon hitam itu. Kaca mobil yang sedikit terbuka memperlihatkan Anjasmara yang tengah tertidur di dalam mobil dengan jas yang menutupi tubuh bagian atasnya.
Violet jadi merasa tidak enak hati. Apalagi melihat posisi tidur Anjasmara yang sangat tidak nyaman. Bayangkan saja semalam si duda tidur di mobil.
Violet ketuk kaca mobil Anjasmara pelan. Satu kali ketuk dan Anjasmara masih belum terbangun. Hingga di ketukan ketiga, Anjasmara mulai membuka matanya pelan. Senyum cerah dari Violet yang pertama menyapa Anjasmara.
