Happy reading ❗
Jam menunjukkan pukul dua pagi dan Anjasmara masih belum berisitirahat karena masalah yang baru saja datang. Entah apa maksud mantan istri melakukan hal ini pada dirinya.
Kenyataan bahwa Bening bukanlah anaknya tidak dapat begitu saja Anjasmara terima. Sejak dua garis merah Kirei perlihatkan pada dirinya, Anjasmara sudah memutuskan akan menyayangi sepenuh hatinya. Terlepas dari bagaimana Anjasmara tidak memiliki rasa pada Kirei, di detik keduanya menikah sampai saat ini.
Jika Bening bukan anaknya, lalu siapa bapak dari Bening? Mungkinkah, Kirei berselingkuh saat keduanya masih berstatus suami istri. Kebenaran yang belum terjawab.
Anjasmara hanya pernah berhubungan satu kali dan itupun ketika dirinya sangat mabuk berat. Mungkinkah, Kirei memanipulasi keadaan itu. Anjasmara masih belum memiliki jawaban akan hal ini.
Lalu ketika Kirei benar-benar membawa Bening pergi dari rumah membuat Anjasmara sangat marah dan emosi. Panggilan video dan pesan dari Violet sengaja Anjasmara abaikan. Anjasmara tidak ingin sampai bersikap tidak baik karena keadaannya ini. Anjasmara tidak ingin emosi yang saat ini menguasai dirinya berakhir membuat luka bagi Violet. Maka, Anjasmara memutuskan untuk meredam emosinya baru nanti ia menghubungi Violet untuk meminta maaf. Pasti kekasihnya itu bertanya-tanya mengapa Anjasmara tidak merespon semua panggilan dan pesan yang di kirimkan.
Anjasmara tengah berdiskusi dengan penasehat hukumnya dan juga Haikal untuk meminta hak asuh Bening tetap berada jadi miliknya jikalau memang benar hasil tes DNA itu bahwa Bening bukanlah anak kandungnya.
Hidup yang Anjasmara kira sudah baik-baik saja nyatanya masih saja ombak menyerang. Sejauh ini pihak Kirei belum melakukan banding untuk hak asuh Bening. Semoga saja hasil tes itu hanya akal-akalan Kirei yang ingin memisahkan dirinya dengan Violet.
”Pak Anjas, saya rasa kita tinggal menunggu saja langkah dari pihak ibu Kirei. Baru kita bisa memutuskan langkah apa yang akan kita ambil. Jika memang benar pihak ibu Kirei akan naik banding ke pengadilan baru kita maju sesuai yang kita diskusikan barusan.” Ucap pengacara yang akan membantu Anjasmara.
”Baiklah.” Ucap Anjasmara sedikit lesu.
”Kalau begitu saya permisi pulang dulu pak.”
”Ya terimakasih sebelumnya dan maaf sampai pagi begini kita baru selesai.”
”Tidak masalah. Permisi semuanya.”
Tinggallah Anjasmara dan Haikal disana berdua.
”Kamu yakin hasil tes itu asli?” Tanya Haikal pada Anjasmara.
”Gue mau nya tidak percaya tapi Kirei itu bisa melakukan apapun dan gue harus bersiap apapun yang akan Kirei lakukan nantinya.” Terang Anjasmara. Mengantuk dan lelah terlihat jelas di mata Anjasmara.
”Kalau memang benar Bening itu bukan anak kandung kamu dan Kirei lalu siapa ayahnya dan Kirei dengan gampangnya membiarkan hak asuh Bening jatuh ke kamu pas kalian berdua cerai dulu.”
”Itulah yang gue pertanyakan. Gue enggak bisa bayangin bagaimana perasaan Bening sekarang.”
”Kirei itu gila padahal dia punya segalanya dari kekayaan bapaknya itu. Tujuan dia melakukan ini apa coba?”
”Entahlah, gue juga enggak ngerti jalan pikiran Kirei.”
”Jangan sampai masalah ini berpengaruh ke hubungan kamu dan Violet.” Ucap Haikal lagi.
”Makanya gue belum hubungin dia balik takut masih kebawa emosi dan berkata yang tidak enak sama Violet.”
”Fokus saja sama hubungan kalian berdua, masalah ini biar gue dan tim yang urus. Kalau hasilnya tetap pihak Kirei yang menang, kamu harus bisa menerima. Hubungan kamu dan Violet jauh lebih penting.”