Darl+4

346 41 4
                                    

Mingyu mesem-mesem gak jelas. Mengingat kejadian yang tadi-tadi.

Gara-garanya, yang pertama, udah beberapa hari mulai kerja disini tapi belum pernah ketemu Lisa dikantor. Padahal kabar dari Taehyung, Lisa kerja disini udah lama. Tapi first meet setelah sekian lama malah diluar kantor, dan ngenes nya dia tidak dikenali.

Tadi, saat dia ingin komplain mengenai pekerjaan staf nya, ia bertemu Lisa.

Tapi sayang, pertemuan pertamanya dikantor tidak mulus.

Karna Mingyu membuka pintu dengan kencang, dan pintu sialan itu mengenai jidat Lisa nya yang berharga.

Harusnya pertemuan tidak disengaja itu dilanjutkan dengan obrolan manis menanyakan kabar, tapi nyatanya malah kena semprot karna gak ngetok pintu.

Khawatir sih liat jidatnya merah gitu, tapi ditawarin ke medis juga gamau, yaudah lah. Minta maaf doang. Mah bagaimana lagi, wanita itu tidak terlihat berada di mood yang baik.

Yang kedua, Mingyu melihat lagi Lisa masuk ruangan lain. Dengen kepepet otaknya berputar modus apa yang tepat untuk kali ini

Setelah memutuskan membuntuk, lagi-lagi nggak ngetok pintu. Namanya juga semangat 45. Ya nggak kejedot lagi sih, tapi sepertinya wanita itu kaget.

Setelah masuk, dengan sok iya pura-pura bertanya mengenai Woozi. Tapi saat melihat muka kaget nya Lisa itu loh, gemes! Jadi salting sendiri. Akhir nya buru-buru tutup pintu, minggat.

Balik keruangan tapi gak ada apa-apa, kerjaan juga belum banyak banget, cuman meriksa ini itu. Sebenarnya, enakan kerja di pusat, udah banyak kenal staf yang lain. Jadi santai, bisa wara-wiri ngobrol.

Sedang bosan-bosan nya tiba-tiba ada yang mengetok pintu, dan Woozi masuk. Awalnya pria itu kebingungan dengan kedatangan Woozi, tetapi ingatan kejadian ia memakai nama Woozi untuk modus terlintas menyadarkan.

Akhirnya, Mingyu minta dianterin kopi sama Endah, diajak ngobrol apa aja lah, sekaligus ingin tau selancar apa kegiatan produksi di cabang ini.

Capek ngobrol dan Mingyu juga belum banyak kerjaan, jadi bosen lagi. Sebagai Dept Head baru jelas semua nya sopan walaupun nggak kenal, jadi ya berani-berani aja jalan kesana kemari. Ditambah karyawan disini gada yang bocil, jadi ngobrol lebih santai tanpa harus kenalan bla bla bla.

Melihat dua orang di gazebo luar sedang ngopi jadi ia tertarik ikut bergabung. Tak lama mengobrol suara orang favorit nya terdengar jelas dari jauh, berteriak.

Dia manggil 'Mas' dan orang dihadapan nya yang bernama Jun tadi menurut. Mingyu sedikit bingung, bukan apa sih, pada umum nya kan memang siapa yang perlu dia yang datang. Ya kaya dia ini. Kangen Lisa ya usaha untuk dipindahkan ke kantor cabang.

Usahanya adalah memohon pada orang tua nya dengan alasan pengen ngerasain suasana baru. Gampang sih.

Bapak nya yang punya kok.

***

Memutuskan pulang lebih cepat dari biasanya dan tidur bukanlah pilihan gng benar. Beberapa detik yang lalu matanya terpejam indah, sampai akhirnya benda kecil keparat mengganggu tidurnya dengan terus berdering.

"Hm apaan." sahut Ibel dengan suara serak dan mata yang tertutup.

"Motor gue belum diambil loh sejak saat itu."

"Hmm terus?"

"Ya ayo temenin ngambil motor."

"Ogah!"

Lisa dengan menyeringai bangga setelah mematikan telepon dan mengaktifkan mode jangan ganggu sebelum akhirnya melanjutkan tidurnya.

Tapi...

Darl+ing! || Lisa X MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang