Darl+6

294 38 4
                                    

Dengan semangat yang menggebu-gebu Lisa berlari ikut merebutkan minyak goreng. Disaat minyak goreng mahal seperti ini, jangan sampai diskon besar-besaran dilewatkan oleh nya. Menerobos paksa pasukan ibu-ibu yang sudah tiba lebih dahulu. Dari yang normal, bahenol sampe over keterabas semua. Jangan ngeremehin Lisa deh.

Setelah berhasil membawa kemasan minyak goreng isi 2000ml dan 1000ml keluar dari swalayan. Lisa hendak merapikan rambutnya, siap-siap belanja yang lain.

"Buset, Lis. Abis ngereog dimana?"

Lisa menoleh dengan rambut setengah rapi.

Ah, elah. Pake acara ketemu Mingyu segala. Dunia perasaan gede, kok berasa sesempit ini ya?

"Berburu sembako." Lisa nyaut kalem.

"Segitu nya?"

"Kalo nyantai mana kebagian."

"Abis gajian gak masalah kali beli harga normal."

Lisa hanya mengiyakan, susah ngomongin masalah dapur sama laki-laki. Kemaren aja tetangga Lisa yang udah berkeluarga ribut. Cuman gara-gara laki nya disuruh beli mie instan 20ribu malah beli sekardus. Niat mau irit malah cepirit usus kebantai mie.

"Abis ini mau kemana?"

"Belanja yang lain. Kenapa? Mau nganter?"

Semoga iya deh. Soalnya mau belanja banyak. Rugi juga kalo keluar ongkos taksi, mahal.

"Boleh."

Mingyu yang emang penggemar rahasia Lisa mana mungkin menolak.

Setelah menunggu Mingyu mengeluarkan mobil dari parkiran, akhirnya Lisa bisa ngadem juga. Baru kali ini Lisa masuk ke mobil Mingyu dihari masih terang. Biasa nya gelap gulita, jadi gak keliatan isi nya apaan. Dan ternyata lumayan bersih, gak kaya mobil bujang lapuk kebanyakan yang disetiap sudut ada abu rokok, bungkus permen, tissue bekas. Bagian belakang juga bersih, gada tanda-tanda pernah diduduki seseorang malah.

"Kok lo ada disini?" tanya Lisa basa-basi.

"Abis dari rumah Joshua mau balik. Mampir bentar beli minuman dingin."

"Oh, mau balik? Gak masalah nih nganter gue dulu."

"Santai lah. Gada urusan ini."

Lisa manggut-manggut, ya gak peduli juga sih masalah atau gak. Ibel udah didalem mobil ini.

SEMBAKO LATIEF.

Lisa masuk ke dalam disusul oleh Mingyu dari belakang. Dilihat nya Lisa menyeret beras 10kg an ke samping. Menandakan bahwa itu udah di tandai akan menjadi miliknya. Berlanjut mengambil gula, teh, kopi bubuk, wafer kalengan, dan susu kaleng.

Lalu kembali mendorong troli nya ke arah cemilan, mengambil 2 bungkus yupi, 20 kotak susu kemasan kecil, dan snack-snack lainnya lumayan banyak.

Mingyu menggeleng, selera cemilan Lisa kaya anak kecil.

"Sini gue dorongin." kata Minguu menawarkan tenaganya. Lucu juga kalo jalan sama cewek tapi cewek yang dorong troli belanjaan sana sini. Gak laki.

Lisa tidak menyahut langsung meninggalkan trolinya begitu saja dengan mata yang terus memperhatikan barang kesana kemari.

Gemes banget, deh, jadi pengen adopsi Lisa.

Saat selesai membayar, mereka memasukan belanjaan ke mobil.

Lumayan banyak, ditambah telor 1 rak dan mie sekardus.

"Lo makan mie instan terus? Gak sehat dan bikin usus lo kriting."

Lisa mendengus, "Mengkritik orang yang makannya mie instan mulu itu gak baik. Bisa jadi orang itu belum sanggup beli lauk."

"Ngeliat lo beli yupi dan snack-snack untuk anak kecil aja sudah menunjukan selera makan lo yang gak banget, dan yang jelas duitnya bisa untuk beli sayur mayur dan lauk-pauk yang lebih sehat." kata Mingyu.

Darl+ing! || Lisa X MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang