Darl+19

298 31 2
                                    

Hari Mingyu yang ceriya~

*
*

Pria itu memasuki pintu utama kantor nya, menyapa security yang sedang bercengkrama dengan rekan nya. Kemudian mengambil haluan kiri agar bisa menengok ke arah sebuah ruangan, memastikan bahwa perempuan yang ternyata selama ini kurang waras masuk kerja.

Tetapi ruangan itu masih sepi, hanya ada Eight dan Wonwoo, biasanya jika pintu ruangan itu terbuka maka para semut kelaparan akan berkumpul karena itu adalah gudang makanan manis.

Sedangkan di tempat lain, semua nya tengah berkumpul disana, bahkan Sohee yang biasanya jarang keluar ruangan sekarang berada di samping Seungkwan memainkan handphone nya.

Jeonghan yang mulai sibuk dengan komputer nya terlihat fokus di bilik nya. Padahal belum waktunya memulai pekerjaan.

"Lisa mana?"

Seungkwan menoleh, "Lo bawa kabur seharian, kan? Gue kira sama lo."

Ini sih udah jelas geng sesat itu sedang tidak berkomunikasi dengan baik.

Mingyu melanjutkan langkah nya menuju ruangan, memikirkan bagaimana caranya menemui Lisa, sedangkan tadi dia mampir ke kost wanita itu, pintunya sudah tergembok.

Saat sudah berada di dalam, betapa terkejutnya pria itu saat melihat dibawah kursi nya seorang perempuan sedang duduk santai dengan cemilan dan bermain sosmed.

"Ngapain lo?"

Lisa menoleh dan juga sama terkejut nya, menempelkan jari telunjuk nya kemulut, "Ssst diem! Ntar gue ketahuan. Lo masuk gak ngetok dulu elah!"

"Ini ruangan gue. Mana tau kalo ada makhluk halus disini."

Perempuan itu cemberut kembali menatap handphone nya dan memasukan cemilan kedalam mulut nya.

Setelah menggantung tas nya, dia duduk dikursi memperhatikan Lisa yang duduk dilantai dengan santai.

"Kenapa?"

"Gue malu. Gatau juga kenapa, gak siap ketemu mereka."

Mingyu diam, dia tidak tahu Lisa akan seperti ini setelah kemarin, walaupun dia sendiri tidak yakin bahwa kemarin itu sebuah candaan, seperti nya jika dia tidak membawa nya dari Villa itu maka wanita ini sekarang akan tetap akrab dengan teman-teman nya.

"Mau gue anter?"

"Gak perlu, gue sendiri aja."

Perempuan itu beranjak pergi meninggalkan ruangan, berhenti dijendela kaca kemudian menyibakan sedikit tirai nya guna mengintip keadaan diluar. Dilihatnya tarikan nafas menenangkan diri dari Lisa, sebelum wanita itu benar-benar keluar.

Mingyu memijit pelipis nya, tiba-tiba merasa pusing. Pusing kenapa rasa suka nya tidak berkurang sama sekali, bahkan setelah mengetahui sifat Lisa yang gak nyantai, sangat berbeda dengan yang di Bali, kalem, ramah, santai, lembut.

***

"Lis?"

Lisa menoleh kesamping, lalu bergumam, "Hm?"

Pria sipaling teh itu bergerak mendekat, menatap lekat ke arah Lisa, membuat yang ditatap menatap balik ngeri.

"Gue laporin bini lo! Tatapan mesum! Gue udah kaya adek lo disini, masa lo suka sama gue?"

Jitakan keras mendarat di kepala perempuan itu. Pikirannya terlalu jauh.

"Gila ya lo? Gue mau nanya tentang masalah di puncak kemaren, yang bikin lo berani bolos setelah win sreak 5 tahun no bolos."

Lisa mendengus, baru sadar Eight ini suka kepo juga.

"Gada masalah apa-apa tuh."

"Terus kenapa Wonwoo yang super santai gitu jadi gelagepan pas lo masuk ruangan?"

Darl+ing! || Lisa X MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang