Darl+12

220 30 0
                                    

Lisa merenungi nasib nya.

Sejak insiden kelon-kelonan itu, Mingyu super sibuk, Lisa tidak sempat mengobrol sedikitpun, Sohee pun dilihat-lihat semakin menjadi rawr-nya.

Ih, pokoknya runyem deh!

"Lis?"

"Hmm."

"Sehat?"

"Banget."

Wonwoo menghela nafas nya lega, dia tidak mau ada korban jiwa diruangan yang hanya ada dirinya dan korban.

"Gue kangen banget sama Jennie, hiks."

Lisa menenggelamkan wajah dilipatan tangannya, terisak pelan tetapi masih dapatt didengar Wonwoo.

Wonwoo pikir, Lisa hanya hyperbola alias lebay seperti biasa, "Samperin aja kalo mau mah. Namanya juga kerjaan dia banyak dilapangan ya gini."

Lisa tidak menjawab, tidak terisak juga. Hanya saja bahu nya bergetar. Wonwoo bingung, dia tidak pernah berada di posisi ini sebelum nya.

Bersamaan dengan itu pintu terbuka lebar.

"Haii, ini nih yang dicari Eight kemaren, entar lo kasih sampein ya?"

Orang yang ternyata Sohee itu menyerahkan berkas ke arah Lisa, namun Lisa tetap diam, tak menjawab.

"Dia tidur?" Tanya Sohee pada Wonwoo.

Secara sadar Wonwoo mengangguk, kemudian berdiri untuk mengambil berkas yang akan diberikan kepada Eight, "Biar gue yang ngasih."

Sohee mengangkat sebelah alisnya menatal punggung Lisa, "Gue yakin ini bukan jam istirahat yang bisa dipake tidur, tapi ya terserah sih. Oh iya, mau nitip gak? Gue mau keluar bareng Mingyu, anak-anak banyak yang nitip sih, kali aja lo juga butuh sesuatu?"

"Pas banget. Beliin gue sendal jepit, sendal gue ilang sebelah, uk 43 ya. Ntar gue transfer."

Sohee hanya mengangkat jempol nya, dan keluar dengan menutup pintu sedikit keras.

Lisa nampak tersentak, Wonwoo melihat itu namun dia hanya diam. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia juga tidak seperti Seungkwan yang ingin tahu segalanya. Diam merupakan hal yang tepat.

***

"Kita butuh penyegar dihidup yang suntuk ini. Kira-kira asiknya kemana ya?"

Seungkwan memandang langit sembari sok berpikir, sesekali memandang Lisa yang juga tampak berpikir. Jisoo gak usah dipandang, terlihat jelas dia tidak pernah berpikir.

"Mendung gini mau kemana emang?" Tanya Jisoo bingung.

"Ya gak sekarang dong, oneng! Kalo libur maksudnya."

"Gada kendaraan bisa kemana emang nya?" Tanya Lisa.

"Kan ada Abwang Mingyu, Lis. Bisa dong disenggol-senggol dikit."

Lisa manyun, "Bisa banget emang kalo masalah nyusahin orang."

"Orang mah kalo udah cinta mati nanjak gunung rinjani juga gak susah." Terang Seungkwan.

Iya, harusnya Mingyu cinta mati padanya. Tapi melihat kenyataan saat ini Mingyu bersama Sohee sepertinya gak mati mati amat cintanya Mingyu buat dia.

"Gue lepasin kali ya? Gada semangat gue mau cari muka ke Mingyu." Lisa lagi-lagi membenamkan wajahnya yang kali ini diantara dua lutut.

Insecure abis pokoknya mah.

"Ngapain dilepasin, orang nya aja dateng sendiri, noh."

Lisa mendongak, sekitar jarak 20 meter dari tempat nya, Mingyu berjalan keren menghampirinya. Mata Lisa melirik jam, harus nya saat ini Mingyu sedang bersama Sohee, tapi ya gak tau lah.

Darl+ing! || Lisa X MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang