Annyong yorobuuun~
Lama tak bertemu, hampir sebulan.•
Kantin saat ini hanya berisi segelintir orang. Tapi ribut nya ngalah-ngalahin pasar malem.
Semua kumpul. Minus Sohee.
Gatau lagi dah kenapa anak itu. Lisa nggak pengen mikir.
"Anjir gaya apaan ini?"
Jeonghan tertawa ngakak melihat-lihat akun facebook jaman sekolah milik Seungkwan.
"Kaya lo gak kaya gitu aja dulu!"
Jeonghan menatap Seungkwan. Memperagakan ekspresi yang sama dengan di foto. Memanyunkan bibir dengan tangan peace dan sebelah mata tertutup.
Astaga. Ngalah-ngalahin alay nya Lisa. Justru yang ini lebih kemayu.
"Kampret lo!"
Jisoo, Jeonghan dan Joy masih tertawa. Sedangkan Lisa dan Umji sedang berbisnis. Sementara Mingyu dan Jun, duh, mereka dimana-mana ngobrol nya masalah kerjaan mulu.
"Nih, Umji, baju pasar malem punya lo. Dan ini dari gue."
Umji mengambil kresek yang diserahkan oleh Lisa dan menatap bingung pada paperbag bermerk brand luar negeri disebelah kresek lusuh yang sangat sangat kontras.
"Dalam rangka apa, mbak Lisa?"
Lisa tersenyum. "Dalam rangka waktu itu lo beresin tempe dan nasi gue yang berhamburan."
Wanita kalem itu diam sejenak, kemudian membulatkan mulutnya. "Oalah, mbak. Itu bukan saya yang beresin, tapi pak Mingyu. Saya dari numpang toilet doang, soalnya villa saya air nya mati, kebetulan papasan sama mbak Lisa pas mau keluar." jelas Umji.
"Oh iya? Masa? Gak ada Mingyu tuh kemaren subuh."
Umji mengangguk. "Heem ... Pak Mingyu pas saya keluar ada di teras sama mbak Sohee."
Lisa melotot.
Gila.
Lisa adalah kutub dari segala kutub. Tapi subuh-subuh di puncak nongkrong di teras ya berlebihan juga. Apa gak beku?
Tapi gak heran sih, kan kata Umji bareng Sohee. Dengan keberadaan Sohee seenggak nya suhu subuh puncak menjadi balance.
"Gak ngomong dari awal lo."
"Ya kan mbak Lisa gak nanya saya. Tapi makasih loh mbak, sweater nya bagus. Kaya pernah liat dipake siapa gitu."
Lisa mendengus. Tapi tetep ikhlas kok. Emang rejeki gak kemana, berarti sweater itu emang rejeki nya Umji.
"Brand Justin Bieber. Kemaren kan abis promo gede-gedean."
Umji melotot sempurna.
"YAAMPUN!"
Lisa sontak memegang dada nya. "Apasih Umji? Ngangetin is!"
"Serius? Ini asli mbak? Astaga, makasih banyak mbak."
Umji memeluk Lisa dengan kencang, mengguncangkan badannya kegirangan.
Lisa mau ngelepas, tapi ngeliat temen seneng gini ikut seneng juga, akhirnya ikhlas badannya ikut terguncang-guncang karena Umji.
"Iya iya sama-sama. Gue tau lo suka Justin, tiap postingan ig nya lo gak pernah absen ngelove."
"Makasih banyak mbak Lisa. Tapi saya ngerasa gak enak juga, karena bukan saya yang beresin. Tau gitu saya gantiin pak Mingyu kemaren biar gak jomplang begini jadinya."
Lisa tersenyum. "Santai lah. Dan kaya nya rejeki gue gak akan putus 7turunan. Doain ya."
Umji tersenyum manis. "Amin kepada semua tuhan penjuru alam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Darl+ing! || Lisa X Mingyu
FanfictionBagi Lisa semua nya telah ditakdirkan oleh tuhan, mulai dari dia diterima bekerja, hingga Mingyu menemukan nya. Bagi Lisa, Seungkwan dan Jisoo bukanlah teman, melainkan cobaan.