Saat ini jantung Lisa tidak santai, berdetak secepat getaran kaki nya.
Dia sedang duduk di caffe yang tidak jauh dari kantor, menunggu kekasih nya datang yang katanya akan bersama ayah nya.
Ini nanti mau ngomong gimana?
Langsung perkenalan?
Senyum-senyum dulu?
Ah, tanya kabar?
Atau pesan makanan dulu?
Is, seumur-umur baru kali ini ketemu sama orang tua pasangan. Mantan-mantannya dulu mana pernah. Ketemu aja gak.
Lisa menutupi rasa gugup dengan membaca buku menu didepan nya.
"Lalisa?"
Batin Lisa mengutuk, mati aja mati.
Dia menurunkan buku menu yang menutupi wajah nya. Mendongak ke atas dengan senyum percaya diri.
"Eh? Pak Gong Yoo?" Luntur seketika senyum itu.
Pria paruh baya itu duduk dihadapan nya, setelah berjabat tangan.
"Mingyu masih parkir, penuh ya parkiran nya, kamu sendiri bisa parkir tadi?"
Lisa gelagapan, belum siap punya calon mertua bos besar begini. Ini yakin ayah nya Mingyu? Kok dia bisa gak tau?
"Ah, iya, saya pake ojek online, Pak." Lisa menjawab sopan. Kakinya yang tadi bergetar sekarang kaku kaya ikan asin.
Pak Gong Yoo tertawa kecil melihat kegugupan calon mantu nya. Dia memaklumi.
Mingyu datang bak superhero, menyelamatkan Lisa dari kegugupan. Duduk disebelah seraya menggenggam tangan yang berada dipahanya.
"Pah, ini Lisa. Lisa ini bokap gue. Gue yakin lo pernah ketemu." Mingyu memperkenalkan.
Perempuan itu tersenyum kikuk, mencubit lengan Mingyu dengan keras. Tapi, Mingyu hanya tersenyum tanpa ekspresi kesakitan sedikitpun.
"Salam kenal, om. Eh, Pak."
Lisa kikuk, pengen pingsan aja.
Untuk kesekian kalinya Lisa merutuk dalam hati, memaki-maki Mingyu yang dari tadi mesem-mesem.
"Panggil Papah aja gapapa, sama kaya Mingyu."
Jangan.
Malah bikin tambah canggung.
Harusnya Pak aja.
Ya Tuhan.
"Gimana kerjaan, Lis?"
"Lancar, Pak." jawab nya sopan.
Jawaban Lisa membuat Pak Gong Yoo dan Mingyu saling pandang menahan tawa. Wajah Lisa kaku, kaya orang pertama kali interview.
Pandangannya selalu menatap ke arah lain.
Perasaan waktu dia interview lima tahun yang lalu gak gini-gini banget. Malah sangat percaya diri.
***
Lantai ubin berwarna putih itu sudah hampir retak. Diinjak dengan ganas oleh Lisa yang saat ini badmood parah.
Habis ketemu calon mertua bukannya happy malah bikin mood jelek.
Masalah nya dia merasa tidak meninggalkan kesan bagus.
Apa-apa an nggak ngasih tau bapak nya yang punya perusahaan tempatnya kerja!
"Udah sih. Dari tadi manyun mulu."
Mingyu diam melihat lirikan tajam perempuan dihadapan nya. Serem sih enggak, gemes tapi ngeselin.
Lelaki itu melepas jaket nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darl+ing! || Lisa X Mingyu
FanfictionBagi Lisa semua nya telah ditakdirkan oleh tuhan, mulai dari dia diterima bekerja, hingga Mingyu menemukan nya. Bagi Lisa, Seungkwan dan Jisoo bukanlah teman, melainkan cobaan.