Darl+30

152 29 2
                                    

"Letoy amat, ditonjok anak gadis udah babak belur begini, bibir lo jontor noh."

Seungkwan ini memang tidak bisa berlembut-lembut apa gimana sih?

"Harusnya lo gak usah ikut-ikutan, kaya gini kan jadinya, mana telat ngobatin."

Jisoo yang kini memperhatikan bibir bawah Lisa yang bengkak sebelah karena pecah akibat tonjokan anak bu Sari itu ikut meringis, udah pasti itu ngalahin sariawan sakitnya.

"Gue cuman ngomong dikit lagian."

"Udah lo diem. Mau bibir lo bengkak semua karena kebanyakan ngomong? Alamat gak bakal dicipok Mingyy kalo jontor begitu."

Lisa mendengus kesal, "Apaan si, bibir gue pecah dikit, gak sejontor omongan lo ya!"

"Diem! Masih aja ngomong ni anak."

Emang lelaki kewanita-wanita an, sinting mulu tiap hari, gada sehatnya. Padahal bibir nya dilihat dari sisi manapun gak bengkak-bengkak amat, gak se alay omongan Seungkwan itu kok. Apa iya Mingyu gak mau?

Secara tidak sadar Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Sejak mereka bertukar hp saja, Mingyu sama sekali tidak menghubunginya, batang hidungnya saja tidak kelihatan.

Walaupun sekarang Lisa sedikit berharap Mingyu akan datang sekarang, hal itu tidak menutupi rasa kesalnya terhadap Mingyu.

Tak lama sejak kepergian Jisoo dan Seungkwan, terdengar suara pintu yang dibuka, entah kenapa Lisa tiba-tiba jadi deg-deg an. Bisa jadi itu Mingyu kan?

Sepertinya orang itu sedang berbicara makanya tidak langsung masuk, Lisa liat dari cermin pun belum kelihatan barang sedikit rambutpun.

Hingga...

"Sendiri doang, Lis?"

***

"Jadi mutasi lo?"

"Jadilah, gue dah setuju."

Mingyu mengangguk setelah mendapat jawaban Jun atas pertanyaannya.

Saat ini mereka sedang berada di gazebo dekat parkiran setelah tadi tanpa sengaja bertemu saat Mingyu baru saja datang.

"Lo baru keliatan kemana aja?"

"Dari pusat, kemaren ada problem dikit." Kata Mingyu sambil menghembuskan asap rokok nya.

Jun pun terlihat beranjak saat melihat jam yang tak lama lagi memasuki jam kerja, "Gue duluan. Jam kerja nih."

Mingyu hanya memberikan jempol, dan berniat menghabiskan rokok nya barulah dia masuk ke ruangan.

Dari gerbang, Mingyu melihat Sohee yang baru saja datang dengan lelaki paruh baya. Mungkin itu ayah nya, sudah beberapa kali memang Mingyu melihat Sohew selalu diantar oleh orang yang sama. Dan orang itu akan berdiri disamping mobilnya beberapa saat sebelum akhirnya pergi.

"Cup, nih sekalian."

Ucup yang lewat hendak membuang sampah pun mendekat menyodorkan bak sampah yang akan diisi oleh puntung rokok.

"Baru keliatan pak? Mbak Lisa kayanya abis jatoh dari motor pak, bibir nya lecet tadi saya liat pas nyapu ruangan."

Mingyu menatap Ucup sebentar meyakinkan diri bahwa karyawannya yang satu ini tidak berucap bohong.

***

"Jelek banget lo, gila."

Lisa manyun, dan hanya bisa manyun. Sudah sejak tadi ia harus menerima bully an dari Irene mengenai bibi pecah nya.

Ini orang juga kenapa sih masuk kerja lebih cepat dari haru yang ditentukan?!

"Ati-ati lo mbak kalo ngomong. Anak lo baru brojol. Jadi kaya gue mampus dah"

Darl+ing! || Lisa X MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang