chapter 3

34.8K 1.6K 13
                                    

Happy reading...

Utamakan vote sebelum membaca!!!

••••

Di dalam kamar yang sunyi terlihat pasangan suami istri yang tengah tertidur dengan damai, walau matahari sudah tinggi mereka tetap tidak ada niatan untuk bangun dan malah asik mencari kenyamanan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam kamar yang sunyi terlihat pasangan suami istri yang tengah tertidur dengan damai, walau matahari sudah tinggi mereka tetap tidak ada niatan untuk bangun dan malah asik mencari kenyamanan satu sama lain.

mereka berdua adalah Erland dan elara.....

Ya, elara memutuskan untuk tidur berdua dengan Erland lagian kan mereka memang suami istri dan itu sudah sewajarnya, apalagi elara bertekad ingin memperbaiki hubungan nya dengan Erland walau elara tau lelaki super dingin ini sangat kaku.

Sinar matahari perlahan menembus dari sela tirai, Elara menggeliat dan terus menyusupkan kepalanya di dada sang suami.

Merasa pergerakan elara. Erland pun mengelus punggung nya, dirinya juga merasa ini mimpi tidur berdua dengan istrinya yang jika di bilang sangat tidak mungkin. mengingat perlakuan elara yang sangat membencinya.

Namun Erland tidak akan percaya semudah itu saja siapa tau ini hanya rencananya, dia akan mengikuti semua rencana elara.

"Eughh." elara perlahan terbangun dari tidurnya dan yang pertama kali dia lihat adalah Erland. tangannya terulur untuk mengelus wajah Erland.

"Tampan sekali seperti bak dewa Yunani, dengan rahang yang tegas, hidung yang mancung. sangat sempurna." batin elara

"Sudah puas memandang ku? aku tau aku tampan." Suara berat Erland membuyarkan lamunan elara.

"Pagi sayang." sapa elara dengan senyum manis nya.

"S,sayang?." Erland mengulangi nya ia sungguh kaget dengan panggilan itu.

Melihat reaksi erland membuat elara terkekeh geli. Erland memang bisa menggemaskan ya.

"Kenapa tidak suka ya? Jika tidak aku tidak akan me-

"Tidakk, aku menyukai nya panggil diriku sesuka mu El."

Elara tersenyum sembari mengangguk.

"Erland, sejak kapan kau bangun?."

"Sejak tadi." Erland menatap Elara, ia jadi ikut terpesona dengan visual istrinya.

"Eh, jam berapa ini sayang?" Elara terduduk sembari celingak-celinguk.

"Jam 9 pagi."

"APA!!! kenapa tidak membangunkan ku, astaga."elara pun terbangun dan bergegas ke kamar mandi, sebenarnya ia ingin menjadi istri yang baik dengan membuat kan sarapan untuk suami nya, namun malah bangun jam segini.

"Aku tidak tega membangunkan mu, El." Erland menatap pergerakan istrinya.

"Baiklah-baiklah, sekarang kamu harus bersiap-siap, hari ini ada meeting penting kan sayang?." Tanya elara. Erland pun mengangguk.

Changing Antagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang