ekstra part II

5K 258 15
                                    

"Daddy mommy, terimakasih sudah memberikan kehidupan yang baik."
~Alden

°°°°°°°°°

POV novel.

Seorang lelaki berjalan menuruni tangga dengan wajah yang datar, rumah yang begitu besar namun hanya dirinya dan pembantu saja yang menempati nya. Sungguh sayang sekali.

Langkah nya terhenti saat menatap bingkai besar yang terpajang di ruang tamu. Foto yang berisi keluarga kecil yang tampak bahagia dengan seorang bocah kecil yang di gendong ibunya, sementara ayahnya merangkul pinggang sang ibu. "Daddy, mommy. I mis you." Batin nya. Tak mungkin dirinya mengatakan hal itu, apalagi sifat nya berbanding balik dengan yang dulu.

Alden Lucius Anderson, seorang anak lelaki yang kini beranjak usia 18 tahun, seorang anak dari pasangan Erland dan elara, di usia yang sudah remaja Alden telah lulus dan akan melanjutkan pendidikan nya keluar negeri, semua suka dan duka Alden lewati tanpa di temani kedua orang tua nya.

Seorang anak kecil yang dulu nya selalu merengek kepada ibu nya kini hanya bisa tertawa kecil, Alden juga sudah mulai ikhlas dengan takdir nya. Setidaknya, ia masih tumbuh dengan baik walaupun tanpa di temani kedua orang tua nya. Sebab masih ada paman dan bibi nya yang selalu menyemangati nya setiap kali dirinya butuh seseorang.

"Tuan muda, anda ingin sarapan dulu?." Tanya seorang pelayan menghampiri Alden.

"Aku akan sarapan di rumah bibi ku, kau siapkan saja pakaian ku."

"Baik, tuan muda."

Saat ini Alden berada di mansion yang berada di Indonesia, kaki nya melangkah keluar mendekati mobil mewah yang telah di siapkan. Dengan gerakan yang cepat Alden menyalakan mesin mobil nya lalu menjalankan mobil itu meninggalkan pekarangan mansion yang mewah. Jalanan terlihat ramai, sehingga membuat Alden sedikit terkena macet sesekali ia berdecak kesal, tau begini lebih baik ia memakai motor saja.

Setelah melewati macet yang begitu menyebalkan, mobil itu berhenti di pekarangan mansion yang tak kalah mewah dari mansion nya, ia mulai memarkirkan mobil kemudian memasuki mansion tersebut, ia langsung di sambut oleh bibi nya yang tak lain adalah Cilla.

"Alden, Tante rindu dengan mu. Kenapa kau jarang sekali mengunjungi kami." Cilla memeluk tubuh Alden dengan erat, bahkan Cilla harus berjinjit untuk memeluk tubuh pria ini, padahal dulu Alden tak setinggi ini.

"Maaf Tante, saat itu ujian Al begitu banyak sehingga tidak sempat untuk berkunjung." Balas Alden.

"Kau ini!! yasudah ayo sarapan bersama, mumpung princess belum berangkat kuliah."

Fyi, princess adalah anak pertama max dan Cilla. Princess lebih tua usianya dari Alden mungkin selisih satu tahun.

Sesampainya di meja makan, baik Alden maupun princess langsung bertukar sapa terlebih lagi hubungan pertemanan mereka telah terjalin sejak kecil. Tak ada perasaan cinta dari diri masing-masing, justru mereka hanya menganggap hubungan layaknya kakak dan adik saja. Terlebih lagi princess juga sudah bertunangan dengan orang luar.

"Alden, setelah selesai paman ingin berbicara dengan mu."

"Baik paman."

Tak butuh lama mereka semua sudah selesai, Alden segera menghampiri max yang telah menunggu nya di ruang kerja. Kedua pria ini duduk berhadapan, mata Alden menyorot tajam persisi seperti Edgar menatap max.

"Kau sudah dewasa sekarang, paman juga tidak bisa terus memegang perusahaan ayah mu yang begitu besar. Setelah kau lulus kuliah kau harus bertanggung jawab memegang penuh perusahaan ayah mu."

Changing Antagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang