Happy reading
•••••
Mereka semua tengah berkumpul di meja makan, diatas meja sudah menjejerkan semua masakan yang menggugah selera, elara yang baru saja selesai menata piring dan langsung ikut duduk di samping Erland.
"Naya tolong ambilkan Nuget itu dong, jauh banget." Cilla menunjuk piring yang berada jauh dari jangkauan nya.
Naya pun mengambil kan sepiring Nuget lalu memberikan nya kepada cilla.
"Makasih." Ucap Cilla dan menerima nya.
Naya mengangguk sambil mengunyah makanannya.
"Gak nyangka gue masakan lu enak juga la." Ucap Kinan sambil terus menggigit ayam goreng nya.
"Iya kan, gue aja ga berhenti nambah." Ucap Cilla.
"Haha, bisa aja sih kalian." Ucap elara sambil menyuapi Erland.
"Serius ini masakan lu El, kok bisa enak? Dulu lu masak nasi goreng aja gosong." Marco menatap Elara heran.
"heh itu kan dulu, sekarang kan udah nikah belajar dong." Ucap elara sinis. Sungguh pertanyaan Marco ini tidak masuk akal. Ya ga aneh juga sih Marco bertanya soalnya kan ini memang bukan jiwa elara asli.
Sedangkan Erland, vio , dan Aland hanya menyimak, mereka sama aja dengan Erland yang di suapi oleh istri mereka masing-masing. karena melihat Erland yang di suapi, vio dan Aland merasa iri dan meminta istri mereka untuk menyuapinya.
"Besok gue bawa rose blackpink lah buat temenin gue." Kesal Marco melihat mereka yang sedari tadi pamer kemesraan di depannya.
"Di mimpi Lo." Ucap Kinan.
"Hahahaha." Cilla tertawa keras.
setelah beberapa menit akhirnya mereka semua selesai. Kinan dan Naya membereskan meja makan, sementara cilla dan elara sudah duduk di bawah lesehan dengan karpet. sedangkan para lelaki duduk di atas sofa.
"El, lu tau Tasya kan?." Tanya Cilla.
Elara yang masih sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah Cilla. "Tasya? Tasya yang mana??." Heran elara. Pasalnya nama Tasya banyak.
"Adiknya si Sabrina." Balas Cilla.
"Oh gue tau. Emangnya kenapa?."
"Kemarin beritanya viral banget la, si Tasya rumahnya udah di sita sama perusahaan suami lu, terus ini yang paling parah vidio Tasya sama pelanggan nya kesebar." Ucap Cilla.
Alis elara mengkerut, kenapa ia tak tau berita itu. Bahkan ponselnya tak ada satupun berita tentang Tasya maupun keluarga mereka.
"Terus Tasya tinggal dimana sekarang?." Tanya elara.
"Di kolong jembatan."
"Serius??. Gue ga tega dengernya." Ucap elara.
"Mau gimana lagi, salah anaknya sendiri nyari perkara." Ucap Cilla sinis.
"Tapi kan Tasya cuman nampar gua cil."
"Kaya kagak tau Erland aja, sekali lu di tampar atau di senggol habis di tangannya." Balas Cilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changing Antagonis (END)
FanfictionLetta adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Membaca novel adalah hobinya. namun, bagaimana jika diusia yang masih begitu muda jiwa nya bertransmigrasi. Sulit di percaya bukan? Dan sialnya lagi dirinya terbangun di tubuh sang antagonis novel ya...