Utamakan pencet vote sebelum membaca ⚠️!!!
Happy reading
•••••
Keesokan harinya, Elara terusik dari tidur nya. Matanya terasa berat mencoba untuk membuka kelopak matanya, tangannya meraih jam yang berada di nakas, dan ternyata masih menunjukkan pukul enam pagi. Elara mencoba menyingkirkan tangan Erland dari atas perut nya dengan pelan agar tidak membangunkan nya.
Akhirnya berhasil, walau sedari tadi Erland terus terusik untung saja tak membuat nya terbangun. Elara berniat akan membuat kan sarapan untuk Erland tapi sebelum itu ia akan membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Elara turun ke bawah dan melihat beberapa maid sedang mengerjakan tugas nya masing-masing.
"Selamat pagi nyonya." Sapa semua pelayan di sana.
Elara tersenyum manis "selamat pagi jugaaa, kalian bisa melanjutkan pekerjaan masing-masing, dan biarkan aku yang memasak sarapan pagi ini." Mereka semua mengangguk mematuhi perintah nyonya nya.
Sesampainya di dapur. elara ia berniat membuatkan sup seafood saja cocok untuk udara pagi yang dingin ini. Tangannya dengan telaten mulai memasak sarapan sesekali ia bersenandung kecil, tak lupa pula ia lalu menggoreng aneka bakso dan Nuget.
Beberapa menit kemudian masakan elara sudah selesai. Elara melangkahkan Kaki nya kembali ke atas untuk membangunkan Erland.
"Sayang, bangunlah." elara menggoyangkan lengan Erland. Namun sang empu tidak terusik sedikit pun dan hal itu membuat elara kesal.
"Aku sudah memasak sarapan loh nanti keburu dingin, sayang."
"Lima menit lagi, sayang."
"Baiklah, lima menit setelah itu kamu harus bangun."
"Hm." Serak Erland.
Elara menggelengkan kepalanya saat melihat Erland yang kembali tertidur, padahal baru juga berbicara dengan Erland tapi sudah kembali tertidur dengan pulas.
Tak mau berdiam diri saja, elara mulai membereskan kamarnya yang berantakan. Entah itu baju yang berceceran di lantai, atau meja riasnya yang terasa berantakan, dan terakhir memisahkan baju kotornya agar nanti pelayannya mudah untuk mencuci baju.
Saat sedang asik memisahkan baju kotornya, elara tersentak saat merasakan kedua tangan memeluk pinggang nya.
"Erland." pekik elara kaget.
"Kenapa membereskan semuanya sayang, disini kan ada pelayan."
"Aku hanya mengurangi sedikit pekerjaan mereka, lagian ini tak terlalu berat." Elara sedikit mendesis saat merasakan hembusan nafas Erland menerpa lehernya
"Baiklah, hanya kali ini saja." Erland mengecupi leher elara.
"Erland, cepatlah mandi, aku takut kamu akan kebablasan jika aku tak segera menghentikan kegiatan mesum mu ini." Rengek elara.
Erland terkekeh geli. "Baiklah-baiklah aku akan segera mandi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Changing Antagonis (END)
FanfictionLetta adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Membaca novel adalah hobinya. namun, bagaimana jika diusia yang masih begitu muda jiwa nya bertransmigrasi. Sulit di percaya bukan? Dan sialnya lagi dirinya terbangun di tubuh sang antagonis novel ya...