chapter 10

20.1K 852 2
                                    

Utamakan pencet vote sebelum membaca ⚠️!!!

Happy reading

•••••

"Sayang, apakah masih lama?." Tanya Erland, pasalnya ia sudah menunggu 1 jam di sofa melihat istrinya yang tengah sibuk merias wajahnya.

"Sebentar sayang, ini tinggal pakai lipstik saja."balas elara. Ia sibuk dengan riasannya karena akan menghadiri acara perusahaan suaminya. Tentu saja ia harus tampil cantik bukan untuk menggoda orang, justru elara berpenampilan seperti itu agar tidak membuat suaminya malu.

Setelah memastikan semuanya selesai, elara langsung menghampiri erland yang tengah bermain dengan handphone nya.

"Sayang, aku jadi cemburu dengan benda pipih itu." Ucap elara.

Sontak Erland menoleh ke arah elara, Erland terdiam melongo melihat penampilan Elara yang sangat cantik dengan dress hitam yang terbelah pada bagian paha nya, rambut yang di terurai bergelombang. Sangat cantik.

"El, kenapa bagian paha nya kelihatan?." Erland cemburu ia tidak suka miliknya di lihat orang lain.

"Bukan kah bagus?."bantah elara.

"Tetap saja sayang, ganti yaa." Rengek Erland.

"Noo, dress ini baru saja aku beli tadi sore masa tidak di pakai. Sayang sekali." Bibir elara merengut maju beberapa centi.

"Baiklah, ini terakhir kalinya kamu memakai pakaian yang terbuka." Erland mengelus kepala elara dan mencium rambut elara, sangat wangi membuatnya betah.

Elara mengangguk. "Ayo sayang, nanti telat loh." Ucap elara.

"Baiklah, ayo." Erland berjalan bersama elara dengan bergandengan tangan menuju mobil mereka yang sudah di persiapkan oleh supir.....setelah semua siap mereka berdua berangkat, mobil bermerek Civic itu membelah jalan malam yang ramai.

•••••••

Sesampainya disana terlihat banyak wartawan yang menunggu untuk memfoto para petinggi perusahaan yang menurut mereka terlalu kesohor. Tentu saja untuk mendapatkan informasi.

Erland dan elara turun, mereka berjalan dengan serasi di atas karpet merah itu, sesekali ia tersenyum agar jepretan nya terlihat perfect, matanya lumayan kaget apalagi ini baru pertama kalinya, ternyata ini yang di rasakan idol atau artis jika terkena flash kamera. seharusnya ia membawa kacamata hitam tadi.

"Sayang, aku gugup."elara berbisik-bisik di dekat telinga Erland.

"Tidak usah gugup sayang, pegang lengan ku hm." Erland tersenyum sambil mengelus pipi elara.

"Apakah nanti ada Cilla, sayang?."tanya elara.

Saat ini mereka sudah masuk kedalam gedung itu, tinggal memasuki ruangan khusus saja dan mereka sudah sampai.

"Kurasa iya, kita lihat saja nanti." Ucap Erland.

Elara mengangguk dan berpikir "sayang, apakah di sana ada makanan?." Tanya elara. Ia sudah merasa lapar lagi padahal tadi sudah makan.

Changing Antagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang