chapter 20

11.6K 487 8
                                    

banyak yang bilang penulisan nya atau tanda koma dan titik nya kurang tepat. So maaf bngt ya jika antara kalian gak nyaman baca cerita nya. Next semakin hari bakal lebih aku perbaiki. Jangan bosen ya sama cerita ku😸💝.

Cerita second life nya jangan lupa di baca ya guys.

Oke, iklan nya udah dulu. Mari kita lanjutkan ceritanya sampai end!.

________________________________

Happy reading....

••••••

Terjebak di dunia yang tidak kita ketahui terkadang membuat takut, bingung, dan kesal kenapa jiwa nya ada disini. Itulah yang Gleen rasakan saat pertama kali terbangun di ruangan yang aneh. Ia juga tidak menyangka kalau jiwa nya masuk kedalam novel yang Gleen sendiri tidak percaya apa itu transmigrasi. Ternyata transmigrasi itu nyata...!

Namun seiring berjalannya waktu letta mulai menerima kehidupan keduanya. itu semua karna ada Erland. Ya Erland pria sejuta nama, dia tampan, lembut, dan perhatian walau terkadang sifatnya dingin. Itu tipe nya sekali. Harapan nya semoga Erland selalu menemani nya selalu.

Malam ini elara tengah memasak makan malam. karna Erland bekerja dan lembur membuat elara bosan sendiri jadi ia memutuskan untuk memasak saja. Jika Erland tahu mungkin dirinya akan diomeli habis-habisan. Biarlah elara bandel sekali-kali.

Aroma wangi masakan menyeruak dalam ruangan itu. elara berniat membuat ayam bakar dengan sambal matcha khas Indonesia. Tangan nya lihai memotong bawang dan cabai.

"Akhh." Teriak elara sambil melempar pisaunya. Ia segera mencuci tangannya, membersihkan darah lalu membalutnya dengan plester. Jantung nya berdegup kencang, takut kalau Erland tahu habis lah dirinya.

Semenjak kejadian ia hamil, Erland menjadi overprotektif kepadanya. Membuat elara pusing sendiri dengan tingkah suaminya.

"Oke elara, kamu hanya perlu menyembunyikannya agar suami tampan mu tidak tahu." Elara menatap jarinya lalu kembali melanjutkan aktivitas nya.

15 menit kemudian Elara selesai dengan acara memasaknya, kemudian membawanya ke atas meja makan. Saat sedang asik menyusun piring-piring itu, tubuhnya tersentak saat sebuah tangan memeluk pinggang nya dari belakang.

"Erland ih, buat kaget aja." kesal elara. Ia tahu bahwa yang memeluknya adalah suaminya karna menebak dari bau parfum nya saja elara sudah tahu.

"Kangen." Manja Erland. Tangannya terulur mengelus perut istrinya yang semakin membuncit. Erland sudah tak sabar lagi menunggu sang anak lahir dan memanggil nya Daddy.

"Baru juga sehari gak ketemu, sayang." Elara membalikan badan nya, tangannya mengelus rambut tebal Erland.

"Besok potong rambut ya, rambut nya udah mau panjang lagi nih." Ucap elara.

Erland mengangguk saja.

"Yaudah, mandi dulu sana sayang. Habis itu kita makan." Elara melepaskan jaz Erland dan membawa tas kerja Erland.

"Aku siapin air panas dulu ya." Elara hendak melangkah meninggalkan Erland, namun tubuh nya tiba-tiba terangkat membuatnya memekik.

Changing Antagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang