chapter 33

7.2K 385 32
                                    

Happy reading

••••••••

Erland mencoba menghubungi elara lagi namun sudah 21 kali panggilan tak juga terhubung. Pikirannya kalut sekarang. Ia berkendara dengan kecepatan penuh menerobos lampu merah. Namun polisi di sana tak ada yang menegur nya karena tau yang berada di dalam mobil bukan orang sembarangan!.

Melalui GPS yang terpasang di handphone Elara akhirnya Erland menemukan titik dimana elara berada.

Tetapi yang ia dapati hanya mobil kosong yang sudah rusak, sebenarnya siapa yang berani seperti ini. Apalagi sampai mengusik istrinya..

"Alex."

Nama itu terlintas di kepala Erland. Jika memang dia sungguh Erland tak akan mengampuninya. Gila memang hanya karna keegoisan adik nya Alex menjadi kejam kepadanya, ntah cerita apa yang bianca ucapkan kepada Alex.

Karena sejujurnya, bianca memang mantan pacarnya tapi hubungan itu hanya bertahan 3 bulan. Erland juga terpaksa menerimanya karena paksaan dari Alex. Sama hal nya dia mengancam dengan membawa sang ayah dulu.

Bahkan saat Erland memutuskan Bianca secara sepihak malam nya ia pulang dan mendapati ayahnya yang sudah tak bernyawa bersimbah darah di kamarnya. Erland Sangat terpukul dengan kematian sang ayah, ia yakin bahwa ini semua ulah Alex...

Satu kesalahan Erland adalah membiarkan parasit berkeliaran!!!!

Dari masa lalu itu bisa kita simpulkan bahwa Alex sangat licik dan juga berbahaya.

Erland mulai merogoh saku nya mencoba menelpon Marco. Hanya pria itu yang bisa ia andalkan sekarang. Ya jika bukan Marco siapa lagi? Jelas-jelas Erland sekarang sedang berada di negara tetangga jauh dari teman-teman lainnya.

"Cari tahu keberadaan elara." Ucap Erland tanpa basa-basi.

"Elara belum ketemu?." Tanya Marco dari sebrang.

"Jika aku tau istriku ada dimana aku tak akan menyuruh mu mencari keberadaan nya, sialan." Bentak Erland, ia sudah sangat emosi sekarang!.

"Baiklah."

"Waktu mu hanya 10 menit." Tegas Erland.

"APA? TUNGGU. BAGAIMANA BISA KAU MEMBERI WAKTU YANG SESINGKAT ITU, ERLAND?." ucap Marco frustasi.

"Aku tak peduli." Ketus nya.

"Tap--

Erland langsung mematikan telpon itu, ia yakin Marco sedang Mengumpati nya. Tapi apa peduli nya.. kemudian Erland mulai mengemudi kan mobil nya mencari elara kembali.

Sementara disisi lain, elara mulai terbangun dengan keadaan yang terikat di atas kursi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Changing Antagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang