chapter 6

27.4K 1.2K 4
                                    

Usahakan pencet vote sebelum membaca🌟

Banyak typo hati-hati dalam membaca ⚠️⚠️

••••

di dalam kamar terlihat pasangan suami istri yang masih terlelap akibat aktivitas semalam yang menguras energi kedua pasutri ini. Sinar matahari muncul melalui celah tirai kamar hotel itu tapi tak membuat mereka beranjak dari kasur. justru mereka malah sibuk mencari kenyamanan satu sama lain.

"Eughh." Elara menatap sekeliling dan melihat erland yang sedang memeluknya sambil menyusu seperti bayi yang kehausan.


"Aku baru beberapa hari di sini sudah pengalaman sekali. Astaga ini semua karna ide Cilla."Batin elara menjerit.

Elara pun perlahan melepas nya dengan hati-hati, pipi nya mulai memerah mengingat kejadian semalam.

Flashback.

"Aku ingin baby."

"Jangan bercanda, El."  Erland menatap wajah elara yang sangat dekat dengannya.

"Tidak bercanda, aku memang ingin baby." Kesal elara.

"Apa alasannya hm?." Tanya Erland.

"Kita sudah sah apakah harus ada alasan untuk memiliki anak? lagian usia pernikahan kita sudah 3 tahun." Jelasnya.

"Kau yakin?."

"Yakin sayang." Jari lentik elara mengelus wajah Erland sensual membuat Erland meneguk ludah nya kasar.

"Baiklah ayo kita membuat nya." Erland menatap Elara yang sedang duduk di pangkuannya sesekali ia mengelus paha sang istri yang tersingkap oleh gaunnya. Elara memejamkan memejamkan matanya menikmati sentuhan Erland.

Erland pun melajukan mobil nya menuju hotel, seperti nya ia sudah tidak tahan lagi.

Sesampainya di hotel Erland segera memesankan kamar, jika kalian bertanya mengapa tidak di mansion saja jawabannya adalah jarak mansion dan acara di kediaman attero lumayan jauh jadi Erland memilih memesan di hotel saja.

Brukk..

Erland menghempaskan tubuh elara ke kasur, ia langsung melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya, lalu membuka jas nya, dan merangkak mendekati elara.

Elara yang melihat itu pun tersenyum nakal.

"Apakah boleh?." Tanya Erland lagi.

Elara mengangguk menggalungkan kedua tangannya di leher Erland.

Erland melumat bibir kecil itu dengan lembut tapi lumatan itu berubah menjadi ganas dan brutal, elara jadi sulit untuk mengimbangi nya.

Permainan itu terus berlanjut sampai dimana erland yang terlihat tidak mau berhenti menggempur elara walau elara  sudah memohon Erland masih belum puas hanya mengabaikan rintihan istrinya, lama kelamaan elara terbiasa, Dan mereka pun menikmati malam pertama setelah 3 tahun menikah.

Changing Antagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang