Eight

932 27 0
                                    





======

08:00 am, Lean's mansion.

Aura--sudah cantik dengan balutan busana khas kampus yang dipadukan dengan riasan tipis-tipis diwajahnya, rambut coklatnya yang sengaja digerai menambah kesan manis nan cantik dalam dirinya. Hari ini Aura, akan kembali masuk kampus seperti biasanya--ia tidak memberitahukan hal tersebut kepada Lean lantaran gadis itu tahu jika pria bernetra hazel itu tidak akan mengizinkannya melangkah keluar mansion, namun Aura tak peduli ia tetap teguh ingin kembali menimba ilmu di gedung bertingkat itu.

Selagi ada kesempatan emas untuk melarikan diri dari pria misterius itu--Aura pasti akan menggunakan kesempatan langka tersebut dengan sebaik-baiknya, seperti saat ini ia mengetahui bahwa Lean baru saja berangkat ke kantornya itu artinya ia bisa menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari laki-laki tersebut--selagi Lean tidak ada disekitarnya. Aura sudah lama merencanakan ini, dan sekarang adalah waktunya menjalankan misi.

Aura berjalan sangat pelan hingga tak menimbulkan sedikitpun suara, ia sama sekali tidak memperlihatkan dirinya pada orang-orang yang ada dimansion itu--karena gadis itu tahu jika satu saja orang suruhan Lean melihatnya keluar maka, ia akan kehilangan kesempatan untuk melarikan diri, dan Aura tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Aura sedikit bernapas lega kala selama ia berjalan tak ada satupun orang yang memergokinya--Aura berjalan mengendap-endap saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya, ia yakin itu adalah para bodyguard yang Lean perintahkan untuk mengawasinya selama pria itu tidak ada disini, memang Aura tidak tahu jika Lean selalu memerintahkan beberapa pengawal untuk mengintainya. Ia tahu, Aura tidak bisa ditipu--ia bukan anak kecil yang bodoh!. Jika Lean lupa.

Aura bersembunyi didalam sebuah bilik kecil yang ada disekitar tempat itu, ia berusaha agar tidak ketahuan oleh para bodyguard-bodyguard yang kini semakin dekat dengan tempat persembunyiannya. Aura menahan napasnya resah, ia sedikit takut ketahuan saat ini. Dalam hatinya ia selalu memanjatkan doa agar kali ini ia berhasil lolos dari Lean, dan pergi menjauh dari pria itu. Selamanya.

Aura yang merasakan tak ada lagi kehadiran para bodyguard itu kemudian, keluar dari bilik dan kembali berjalan pelan menuju sebuah pintu belakang mansion yang katanya itu adalah jalan yang digunakan para maid untuk pergi keluar mansion. Aura memilih untuk kabur melewati tempat itu katena ia tahu jika ia tidak akan selamat jika lewat pintu depan atau samping, jadilah Aura memilih untuk melewati pintu belakang mansion yang hanya dibuat untuk para maid keluar masuk mansion. Aura mengetahui bahwa ada pintu keluar yang aman itu hasil dari menguping pembicaraan beberapa maid yang ada didapur beberapa hari yang lalu, dan hal itulah yang membuatnya semakin yakin untuk melarikan diri dari tempat konyol itu.

Aura kembali bersembunyi dibalik tembok kala netra abunya menangkap beberapa maid yang baru saja keluar dari balik pintu dengan cat putih tulang, Aura mengulas senyum tipisnya--ia sangat beruntung karena rencananya yang sudah tersusun rapih-rapih berjalan dengan mulus tanpa hambatan.

"Apa aku harus mengikuti mereka?. Itu ide yang bagus, aku juga belum tahu pasti jalan keluar dari tempat ini. Baiklah ayo, Aura kau pasti bisa" gumam gadis itu lalu, berjalan mengikuti langkah para maid yang baru saja keluar mansion dengan jarak yang lumayan jauh.

Tibalah Aura didepan sebuah pagar besi yang dijaga ketat oleh beberapa penjaga, ia tak yakin bisa keluar melewati pagar itu--apalagi gadis itu melihat jika siapapun yang keluar atau masuk melewatinya akan dicek dengan teliti. Jika seperti ini Aura tidak akan berhasil, ia harus memikirkan ide yang lain. Sudut bibir Aura tertekuk membentuk sebuah senyuman, ia baru saja mendapatkan ide brilian.

FALLING Into DARK Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang