Twenty five

437 15 2
                                    





======

Barcelona, Spain.

Minggu ini adalah, minggu ketiga sejak peristiwa berdarah yang menimpa acara pernikahannya dengan Aura. Pria itu---Lean masih setia menutup matanya, seakan enggan menatap dunia, didalam ruang rawat rumah sakit ini. Lean berbaring dengan lemah, di balut alat-alat medis yang membantunya supaya tetap hidup. Cuaca siang ini dihiasi dengan derasnya air hujan, dan gemuruh petir, temperatur udara kian dingin bersamaan dengan angin yang semakin berhembus kencang.

Sofie---masih setia duduk dikursi sisi ranjang dengan tangan yang terus menggenggam jemari anaknya. Saat kejadian tiga Minggu lalu, Sofie tidak tahu menahu tentang peristiwa itu karena ia tidak bisa turut hadir memeriahkan acara akibat ia yang tiba-tiba terserang flu tepat dihari pernikahan, yang hadir menjadi saksi pernikahan putra sulungnya itu adalah sang suami. Sofie benar-benar tak menyangka, jika acara yang seharusnya membahagiakan seketika menjadi duka yang mendalam baginya dan putranya itu---terlebih lagi saat ini Aura, menantunya tersebut hilang dan masih belum ditemukan hingga sekarang.

Seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan masuk kedalam ruang rawat Lean, ia berjalan sembari membawa nampan berisi makanan untuk wanitanya. Sofie yang melihat kehadiran sang suami segera bangkit dan duduk disofa dekat jendela bersamanya."Bagaimana, apa ada kabar tentang. Aura? Apa kau sudah menemukannya?" Tanya wanita itu khawatir dengan kondisi menantunya itu.

Ello menghela nafas berat, ia menggeleng pelan."Belum tapi....." Pria itu menjeda ucapannya, ia menyuapkan makanan pada sang istri terlebih dahulu.

"Tapi apa, tidak terjadi sesuatukan dengannya?" Sofie semakin gelisah."Tenanglah. Gadis itu baik-baik saja saat ini" Tutur Ello santai.

"Baik-baik saja? Apa maksudmu?" Dahi wanita itu mengerut. Ello menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kata-katanya."Aura, gadis itu bersama. Jade saat ini" Katanya yang sukses membuat Sofie membulatkan matanya.

"Jade..... Bagaimana bisa? Bahkan saat hari pernikahan anak itu tidak ada, tidak mungkin Aura bersamanya" Balas Sofie.

"Penyerangan itu terjadi karena anak bodoh itu. Dia jugalah yang menculik, Aura--sampai saat ini aku masih belum bisa melacak keberadaannya, dia memutus segala koneksi dari luar...... Dasar bodoh" Ucap Ello penuh emosi pada kelakuan nekat anak bungsunya itu.

Sofie menutup mulutnya tak percaya, putra keduanya yang selama ini ia kenal ceria dan penuh semangat itu bisa Setega ini kepada kakaknya sendiri. Bahkan Jade, yang selama ini Sofie kenal tak pernah serius dengan seorang gadis itu pun tega melukai kakaknya hingga koma seperti saat ini. Tapi, ada hal yang lebih mengejutkan bagi Sofie, Jade berani menculik istri kakaknya sendiri. Sofie benar-benar tidak menyangka dengan apa yang diperbuat putra keduanya itu.

"Tidak mungkin" Lirih Sofie.

"Itulah faktanya. Anak itu benar-benar terobsesi dengan, Aura sehingga membuatnya nekat seperti ini"

"Temukan, Jade secepatnya. Aku ingin memberikan hukuman pada anak itu. Bisa-bisanya dia bertindak segila ini" Ucap Sofie tak habis pikir. Ello mengangguk guna merespon segala ucapan wanita itu, dalam benaknya juga tersirat berbagai macam hukuman yang akan ia berikan kepada Jade nantinya.

======

New Zealand.

Seorang gadis terbangun dari tidurnya dengan kepala yang amat sakit, seluruh badannya serasa habis dipukuli oleh sekelompok orang. Ia berusaha duduk bersandar pada kepala ranjang, ia meremas rambutnya karena rasa sakit yang menyerangnya kian menjadi-jadi. Dengan sedikit tenaga, gadis bersurai coklat dan manik abunya itu turun dari ranjang hendak meminta bantuan pada siapapun yang ia temui.

FALLING Into DARK Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang