======
Aura, sedang sibuk memotong-motong sayuran di dapur mansion dengan beberapa maid yang bekerja di sana, gadis itu amat fokus dalam melakukan pekerjaannya saat ini, tangan lentiknya tanpa segan mengiris setiap bagian wortel yang kini dipegangnya. Sejak beberapa hari belakangan Aura---nampaknya mendapatkan sedikit kebebasan dari Lean, lelaki itu kini sudah memperbolehkannya untuk keluar dari kamarnya. Tetapi, dengan syarat Aura hanya boleh berada didalam area mansion dan tak ada bantahan.
Aura cukup senang dengan hal itu, kini ia bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang selama ini tak sempat ia lakukan selama berada di mansion Lean. Aura meletakkan pisau dapur yang ia pegang pada tempatnya, ia berjalan menuju wastafel lalu mencuci sayur-sayuran yang baru saja ia potong. Usai dengan kegiatan mencucinya, Aura mengambil wajan kecil dan spatula kayu yang tersimpan rapih dirak penyimpanan.
Aura mulai menumis bumbu beserta sayurannya, ia memberikan sedikit penyedap rasa kedalam masakannya---tak lupa Aura juga mencicipi rasa masakannya tersebut. Dirasanya sudah sempurna dan siap disajikan, Aura pun mengangkat masakannya dan meletakkannya diatas piring.
"Perfect." Gumamnya seraya menaruh piring tersebut diatas meja makan.
"It looks delicious." Puji salah satu maid disana. Aura tersenyum sekilas."Terima kasih pujianmu" Balasnya.
"Apa kau mau mencobanya?" Tawar Aura pada maid tersebut.
"Apa boleh?" Tanya maid itu sopan. Aura mengangguk lalu memberikannya sedikit masakan yang ia buat, maid itu mencicipinya."Sangat enak, nona. Tidak salah jika tuan Lean menyukai anda, selain cantik anda juga sangat handal dalam berbagai hal." Tutur maid tersebut.
Aura hanya tersenyum menanggapi pujian dari maid itu. Lean menyukainya, tapi dia tidak menyukai pria pemaksa dan gila seperti Lean!. Memikirkan pria gila itu membuat Aura teringat akan satu hal. Ia ingat Lean sempat menyuruhnya untuk bersiap untuk sore hari nanti, dan hari ini tepat pukul 6 sore itu artinya Aura harus segera bersiap entah untuk apa.
Aura memasuki kamarnya setelah menghabiskan masakan yang ia buat tadi, gadis bernetra abu itu melangkah pelan memasuki kamar mandi guna membersihkan tubuhnya dari keringat yang lengket dan bau. Aura keluar setelah 20 menit menghabiskan waktunya didalam kamar mandi. Aura mengambil dress berwarna soft blue dengan kedua bagian lengan atas yang sedikit terbelah.
Aura tersenyum simpul seraya menatap pantulan dirinya dibalik cermin, ia memuji pakaian pilihannya yang terlihat sangat cocok dengan lekuk tubuhnya yang ramping, serta warna dress yang ia kenakan juga sangat selaras dengan warna kulitnya yang seputih salju, hal itu membuat Aura nampak bersinar nan cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING Into DARK Love [END]
Teen FictionAura Salvatore mengira kepindahannya dari apartemen lamanya membuat gadis Spanyol itu bisa menjalani hari-harinya dengan mulus. Namun kenyataannya, ia kini harus berurusan dengan mafia kejam bernama Lean Paul Leonardo, yang terkenal akan kekejamanny...