======
Aura berdiri dengan gaun formalnya yang melekat anggun di tubuh rampingnya, gadis itu memandang beberapa orang yang duduk di atas meja tamu yang telah disediakan. Senyumannya tak pernah luntur sedikitpun---ia menoleh kepada sosok tinggi tegap yang kini sedang berpidato bersamanya, Lean dengan penuh wibawa berucap dihadapan para undangan yang hadir pada acara pengenalan Aura sebagai istrinya. Pria itu menggenggam tangan Aura posesif, netranya tak pernah lepas dari gadis itu, ia menarik tubuh Aura supaya lebih dekat dengannya, merangkul pinggang gadis itu sambil memperkenalkan Aura sebagai istrinya kepada para rekan bisnisnya. Suara sorak dan tepuk tangan terdengar riuh dalam ruangan pesta, Lean maupun Aura saling melempar senyum bahagia.
Setelah selesai dengan pidatonya Lean membawa istrinya turun dari atas podium, pria itu berjalan mendekati meja kedua orangtuanya yang turut hadir dalam acara, Lean menarik satu kursi---kemudian mempersilahkan Aura untuk duduk disana. Sedangkan dirinya duduk tepat disamping gadis itu, salah satu tangannya meraih gelas berisi jus yang hendak ia berikan pada Aura, namun pergerakannya itu terhenti ketika mendapati gadisnya itu telah mengambil minuman lain yang bisa ia lihat bahwa minuman yang baru saja diminum Aura adalah wine. Dahi Lean mengerut seraya menatap tak suka pada minuman setan yang baru saja Aura letakkan kembali diatas meja.
"Kenapa kau meminumnya, sweetie?" Tanya Lean dengan nada tak suka. Aura menoleh padanya, lalu berkata. "Memangnya kenapa? Wine itu ada disini untuk diminum, bukan? Lalu apa masalahnya?" Aura balik bertanya.
Lean menghela napas lelah. "Tapi tidak untuk kau minum. Aku sudah menyiapkan jus untukmu, jangan minum itu lagi!" Balasnya seraya mengambil gelas wine yang tadi diminum Aura dan menyimpannya ketempat yang sulit dijangkau oleh gadis itu.
"Kau pilih kasih, aku tidak boleh meminumnya tapi kau boleh. Berikan padaku, minuman itu milikku." Kesal Aura bangkit dari duduknya sambil berusaha mengambil gelas winenya yang berada dalam genggaman Lean.
Karena tak berhasil mendapatkan gelasnya lagi, Aura pun kembali duduk dengan menyilangkan kakinya dan tak mau menatap pria itu. Sedangkan Sofie dan Ello yang menjadi nyamuk hanya bisa menggelengkan kepala mereka sembari menahan tawa, Aura yang melihatnya pun memilih untuk mencari topik lain untuk dibahas dan melupakan winenya yang dirampas oleh Lean. Manik abu Aura mengedar ke segala ruangan pesta itu, ia sepertinya kekurangan satu personil dalam keluarga ini. Setelah ingat siapa yang tidak hadir disini, Aura menatap Sofie dan Ello bergantian.
"Ada apa, sayang?" Tanya Sofie yang sadar akan ekspresi Aura yang nampak menyimpan pertanyaan. Aura melirik Lean diam-diam memastikan pria itu dalam keadaan tenang karena pertanyaannya akan sedikit mengusik ketenangan pria bermanik hazel itu.
Aura kembali menatap Sofie. "Eumm, mommy apa Jade tidak ikut? Aku tidak melihatnya sejak awal acara, bukankah dia masih anggota keluarga ini juga. Lantas dimana dia?" Tanyanya dengan suara pelan.
Sofie melirik suaminya sesaat, kemudian wanita itu tersenyum penuh makna. "Dia tidak bisa menghadiri acara ini bersama kita, sayang---karena. Suamiku mengirimnya ke Swiss beberapa jam yang lalu." Tuturnya lembut.
"Untuk apa?" Aura kembali bertanya penasaran.
"Karena kesalahannya yang hampir membunuh saudaranya sendiri dan berani menculikmu. Aku memberikan anak itu hukuman kecil yang aku harapkan dapat merubahnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan tentunya untuk kebaikannya sendiri." Kini Ello yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING Into DARK Love [END]
Teen FictionAura Salvatore mengira kepindahannya dari apartemen lamanya membuat gadis Spanyol itu bisa menjalani hari-harinya dengan mulus. Namun kenyataannya, ia kini harus berurusan dengan mafia kejam bernama Lean Paul Leonardo, yang terkenal akan kekejamanny...