Twelve

821 29 0
                                    




======

23:00 pm, Barcelona.

Kini Jade mengendarai mobilnya kembali ke-kediaman Lean, pria itu masih teringat dan memikirkan secercah tulisan yang dituliskan oleh orang misterius yang selalu memberinya surat, penulis misterius itu memberitahunya jika malam ini seseorang akan mencoba mencelakainya---Jade merasa frustasi. Apakah ia harus mempercayai sosok misterius itu, yang juga ia ketahui adalah salah satu anak buah 'Marcus'?. Tapi, jika yang dikatakan orang misterius itu benar, mungkin ia harus mulai waspada saat ini kalau saja memang orang-orang musuhnya akan menyerangnya, terlebih lagi saat ini Jade hanya sendiri.

Jade menyipitkan matanya kala netranya tak sengaja menangkap bayangan kendaraan roda empat yang melaju lumayan jauh dibelakangnya, pria itu memacu gasnya lebih cepat---menjauh dari komplotan itu, satu tangannya yang tidak sibuk meraih pistol yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Apa yang Jade duga benar-benar terjadi saat dua buah mobil hitam melaju kencang menyusulnya---Jade mengumpat dalam hati kala menyadari bahwa selain dua mobil itu, ada lebih dari lima mobil serupa yang sudah menghadangnya dari arah depan.

Jade sedikit membuka kaca jendela mobilnya ia melajukan mobilnya secara zig-zag guna mengecoh mobil-mobil yang mengejarnya, pria itu sedikit memelankan lajunya---satu tangannya yang memegang pistol diarahkannya keluar jendela. Ia menembakkan senjata api tersebut kearah dua mobil yang ada dibelakangnya, tak lama setelah itu kedua mobil itu oleng hingga tak mampu mengejar Jade kembali. Jade mengulas senyum smirknya, satu masalah selesai, sekarang giliran mobil-mobil yang ada didepannya!.

Jade berdecak ketika satu tembakkan dari musuh dihadapannya baru saja melesat hampir mengenai ban depan mobilnya, tak tinggal diam---Jade segera membalas tembakan itu lebih banyak, Jade membelokkan setir mobilnya menghindari salah satu mobil yang ingin menabraknya. Dengan keahlian menyetir mobilnya, Jade tanpa ragu bermanuver diantara banyaknya mobil yang menghadangnya, sekali lagi Jade menembakkan pelurunya yang kali ini tepat mengenai sasaran.

Satu mobil tersebut oleng hingga menabrak mobil lain disampingnya, tembakan balasan dari sang musuh kembali terdengar. Puluhan timah panas menghujani mobil yang dikendarai Jade. Sedangkan Jade yang berada didalamnya tak terlihat panik sedikitpun, pria itu meraih pistol lain yang ia miliki---mengganti pistolnya yang kini sudah tidak memiliki amunisi peluru lagi.

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Suasana malam yang semula sunyi kini berganti dengan suasana mendebarkan ketika suara puluhan tembakan saling bersahutan seakan meminta tumbal, hawa dingin yang tadinya menenangkan kini tergantikan oleh udara panas yang menegangkan. Sang mangsa yang tinggal sendiri untuk melawan banyaknya orang-orang yang menginginkan kematiannya sedikit kewalahan menghadapi serangan-serangan yang tak ada habisnya mengarah padanya.

"Shit...."

Jade mengarahkan pistolnya pada seorang pria bermasker yang mengendarai salah satu mobil yang mengejarnya, ia berencana membidik pria itu yang pastinya akan membuat mobil-mobil yang ada didekatnya ikut terkena imbasnya karena tabrakan yang akan timbul jika pria bermasker itu tertembak.

Dorr...

Dalam sekali percobaan Jade berhasil menewaskan orang itu, dan kini disusul dengan tragedi tabrakan beruntun yang ditimbulkan oleh pria yang sudah tak bernyawa itu yang semula menyenggol mobil disampingnya lalu, bergilir hingga menyebabkan seluruh mobil-mobil tersebut saling bertabrakan. Jade mengukir senyum miringnya lagi, ia sangat puas dengan pemandangan dibelakangnya itu.

FALLING Into DARK Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang