Sixteen

659 22 0
                                    





======

Maroko, 10:00 am.

Aura terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya yang masih ingin tertutup, gadis itu bangkit dan duduk diatas kasur. Aura menoleh ke segala arah---ia merasa tak pernah datang ketempat ini sebelumnya. Aura ingat malam itu, Jade membawanya kabur dari kungkungan Lean namun, saat Aura menanyakan kemana Jade akan membawanya---pria itu hanya diam dan selalu mengatakan agar ia cukup ikuti saja kemana mereka akan pergi. Hingga pada akhirnya, Aura yang sangat lelah dan pada waktu yang sama hari sudah larut. Aura memutuskan untuk tidur didalam mobil yang dikendarai oleh Jade, dan setelahnya Aura tak mengetahui apapun lagi.

"Good morning, my girlfriend. How are you today?" Ucap Jade yang baru saja masuk sembari membawa nampan berisi berbagai makanan.

Aura menatap pria itu penuh tanya."Dimana kita, Jade?" Tanyanya seraya menyibakkan selimut yang entah siapa yang menyelimutinya?.

"Maroko" Kata Jade dengan senyum menawannya. Pria itu duduk disamping Aura seraya memberikan sepiring sup kepada Aura.

"Bagaimana bisa, kenapa kau membawaku ketempat ini?" Tanya Aura sedikit terkejut. Ia tak mengira jika Jade akan membawanya sejauh ini. Apa apaan ini, Spanyol ke Maroko. Ini terlalu jauh!.

Jade tersenyum simpul, lalu menyuapkan sesendok sup yang masih ada ditangannya itu kearah Aura."Untuk saat ini, Maroko adalah tempat yang aman dari Lean--dia tidak akan mengira bahwa kau berada disini. Bukankah kau ingin pergi jauh darinya?" Ujar Jade.

Aura membuka mulutnya menerima suapan Jade, lagipula aroma khas dari sup itu berhasil membuat Aura tergiur."Hm, aku memang ingin menjauh dari Lean. Tapi kenapa kau harus membawakan hingga ke-Maroko?" Tanya Aura lagi.

"Sudah kubilang, Maroko tempat yang aman dari Lean"

"Tapi ini terlalu....."

Aura menjeda ucapannya kala Jade membungkamnya dengan menyentuh bibir gadis itu mengunakan ibu jarinya. Aura diam, tubuhnya terasa kaku dan aneh saat pria itu menyentuh bibirnya---dan kini Jade semakin intens. Pria itu sedikit bermain dengan bibir merah muda milik Aura, Jade mengusap lembut bibir itu yang membuat Aura dengan cepat menoleh enggan menatapnya. Entahlah, Aura sedikit tersipu dengan tindakan pria itu!.

Jade tersenyum nakal."Bersihkan dirimu, setelah itu aku akan mengajakmu berkeliling" Kata Jade, membuat Aura kembali menatapnya dengan mata berbinar menggemaskan.

Aura spontan berdiri."Seriously?" Serunya kegirangan.

Jade meletakkan sup yang masih ada ditangannya keatas laci, lalu ikut berdiri. Ia mengacak rambut cokelat Aura gemas kemudian tersenyum kecil."Aku tunggu" Ucapnya, lalu pergi keluar kamar. Sedangkan Aura dengan segera lari kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

======

Jade terkekeh kecil melihat tingkah kekanak-kanakan Aura yang dari awal keluar mansion terus lari-lari kecil sembari menyapa setiap orang yang ia temui. Aura sangat senang hari ini, sudah lama ia tak keluar melihat dunia saat Lean masih mengurungnya. Jangankan melihat, menghirup udara luar saja Lean tak mengizinkannya.

Aura menoleh ketika merasakan sesuatu melingkar di pinggangnya, ia mendongak menatap Jade yang lebih tinggi darinya. Pria itu tersenyum kearahnya kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Aura."Jangan marah! Ini hal yang biasa dilakukan pasangan kekasih." Kata Jade yang membuat Aura tertunduk malu.

FALLING Into DARK Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang