Nine

864 30 0
                                    

======

Air hujan membasahi jalanan kota Barcelona yang semula tandus dan kering, gemuruh suara guntur saling menyambar, kilatan petir pun kini memenuhi atmosfer bumi--langit malam yang gelap menambah kesan mencekam nan menakutkan. Seorang pria bermata hazel mencengkeram kuat setir mobilnya--matanya yang tajam menatap lurus jalanan yang dipenuhi genangan air, Lean memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang basah.

Pria itu mengendarai mobilnya menuju sebuah tempat yang diketahui adalah--tempat dimana sang gadis saat ini bersembunyi darinya. Lean menginjak rem kala ia sudah tiba ditempat tujuannya, pria itu tak langsung turun dari mobil--melainkan menatap tajam bangunan berlantai tiga dihadapannya.

"I found you, honey" lirihnya. Lean membuka pintu mobil, lalu berjalan keluar tanpa peduli dinginnya air hujan yang membasahinya, mata tajamnya menatap datar sekumpulan manusia yang kini menatapnya takut-takut. Mereka semua adalah orang-orang yang bekerja dengan pria itu untuk mendistribusikan barang-barang ilegal yang selama ini ia edarkan kepada mereka--para pecandu.

"Dimana dia?" Tanyanya bernada datar. Orang-orang itu saling memandang bingung satu sama lain, siapa yang dimaksud tuannya itu?.

"Ma-maaf, tuan siapa yang anda cari disini?" Tanya salah seorang pria yang ada disana sedikit takut, pasalnya banyak orang tahu jika pria dihadapannya itu merupakan seorang CEO dan mafia yang kejam--tak ayal banyak yang tunduk dihadapannya.

Disisi lain, seorang wanita bersurai merah keluar dari dapur dengan tergesa-gesa, kini ia sudah tiba didepan Lean yang menatapnya datar--ia menelan ludahnya kasar saat merasakan gelombang menekan yang pria itu pancarkan."Ji--jika yang anda cari adalah gadis itu, saat ini dia ada di dapur. Tuan" ucapnya memberitahu.

Tak buang waktu--Lean dengan langkah besarnya berjalan menuju dapur guna menjemput gadis nakalnya. Didalam sana, Aura yang tak menyadari bahwa Lean telah menemukannya kini tengah menikmati secangkir teh hangat yang baru saja ia buat bersama dengan Nyonya Pretty. Seseorang yang banyak membantunya ditempat asing ini, wanita itu begitu baik hati dan hal itu membuat Aura sangat menyukainya.

"Teh hangat memang cocok untuk cuaca hujan seperti ini!" Ujar Aura.

"Benar, tapi akan lebih cocok jika ada kudapan manis untuk melengkapi-nya" sahut nyonya pretty, kedua perempuan itu duduk dikursi makan saling berhadapan--dengan Aura yang duduk menghadap dapur dan nyonya pretty yang duduk menghadap pintu, hingga membuatnya mampu melihat siapa saja yang masuk ke tempat itu.

Aura menyeruput teh hangatnya, sesekali ia memejamkan matanya merasakan nikmatnya teh tersebut. Tanpa Aura sadari kini berdiri seorang pria yang amat ia hindari--menatapnya lekat. Nyonya pretty yang melihat kedatangan tuannya itu gugup setengah mati, mengapa pria itu ada disini?.

Lean memberikan instruksi tangan pada wanita itu untuk segera pergi dari sana, ia yang mengerti pun segera bangkit dari duduknya hendak meninggalkan tempat--namun, langkahnya langsung terhenti kala Aura menyerukan namanya, bertanya kemana ia akan pergi."Anda ingin pergi kemana, nyonya?" Tanya Aura.

Pretty balik menatap gadis itu dengan senyum kikuknya."Aku akan pergi tidur, lebih baik kau juga segera tidur. Aura!" Jawabnya.

"Apa kau sudah mengantuk?"

"Iya, maafkan aku-aku tidak bisa menemanimu terlalu lama. Kau tidak keberatan, 'kan?"

FALLING Into DARK Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang