Kepala Batu

78 6 8
                                    





Lagi-lagi seperti yang Reina perkirakan Murayama pasti menolak tawaran pekerjaannya. Semalam mereka adu mulut, berakhir dengan Murayama yang ngambek dan mengurung diri di kamar. Reina jengkel dan memilih untuk nginep di apartemennya Kojima Nagisa, teman kuliahnya. Tapi paginya Reina harus balik lagi ke apartemennya, mau ambil buku sama laptop buat ngerjain tugas. Rencananya dia mau nugas di cafe, bawaannya males kalo di apartemen ada keberadaan Murayama





"Tumben apartemennya gak dikunci sama pacar lu ?", komentar Nagisa

"Apa yang bisa diharapin dari Miu, ceroboh orangnya. Biar gue tebak paling masih molor itu orang", gerutu Reina




Reina membuka pelan pintu kamarnya, benar saja Murayama masih ngorok di kasur. Reina menutupnya kembali dan mendengus jengkel



"Putusin aja dah, cari cowok lain yang lebih baik", balas Nagisa

"Tapi gue sayang dan cinta ama dia", keluh Reina

"Mokondo dia mah. Red Flag parah itu Murayama", Nagisa membantu Reina masukin barang-barangnya ke dalam tas totebag

"Yah gimana yah, udah terlanjur sayang susah lepasnya"

"Bucin tolol lu emang"




Murayama yang tadinya ngorok jadi sedikit terbangun mendengar ada orang ngobrol di dapur. Dia mengelap mukanya dan membuka mata, lalu melihat jam dinding. Sudah jam 9 pagi. Murayama bangkit duduk dan menguap, dia kalo tidur biasa telanjang dada, panas gerah soalnya tidur berdua satu ranjang. Walaupun malam tadi Reina gak tidur di sampingnya. Murayama samar-samar mendengar suara Reina sama Nagisa dari balik pintu. Sepertinya lagi gosip, Murayama nguping




"Dah lah putusin aja", ucap Nagisa

"Gak mau. Gue tuh udah sayang banget sama dia"

"Buat apa lu pertahanin dia sih? Gak guna gitu, pengangguran. Bayangin kalo lu nikah ama dia, terus punya anak, dia gak kerja, lu sama anak lu mau makan apa? Makan cinta? Cowok nganggur itu gak ada harga dirinya"

"Gue sebisa mungkin bantuin dia cari kerja kok"

"Halah mending tinggalin aja dah, sampe sekarang aja belum kerja itu orang"



Murayama buka pintu kamar dan masuk ke dapur lalu bersandar di tembok, Reina dan Nagisa berdiri memunggunginya, keduanya gak menyadari kehadiran Murayama



"Gue kenalin cowok yang lebih OK daripada si Murayama. Namanya Kanemura Mikuo dari jurusan Teknik", ucap Nagisa, Murayama mengangkat kedua alisnya

"Iiiih udah punya pacar orangnya. Lu gila ah", tolak Reina

"Tapi kan bentuk mukanya Kanemura mirip-mirip dikit sama Murayama, kupingnya juga sama-sama lebar. Bedanya Kanemura lebih tajir dan pinter"

"Gua bisa dilabrak Kosaka Nao kalo ngerebut cowoknya-"



Keduanya berhenti ngebacot pas menyadari Murayama berdiri di belakang mereka, Reina dan Nagisa saling pandang, lalu keduanya switch mengalihkan obrolannya pakai Bahasa Inggris, bahasa yang jelas gak akan dipahami oleh otak lemot Murayama




"What did you expected from him? Look at him! What a pathetic guy, and he is fuckin jobless. You're dating a wanker !", cerocos Nagisa

"He will change, believe me. I trust him just like i trust myself", balas Reina



Murayama menggeleng pelan dan masuk ke kamar mandi. Air keran dinyalakan dan dia mulai mandi. Sementara Murayama mandi, Reina dan Nagisa lanjut ngobrol heboh selama beberapa menit




StargazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang