Wejangan dari Murayama

128 7 69
                                    





Paginya Matono kembali ke Tokyo setelah semalaman nginep berdua di apartemennya Yuzuki. Baru sampai di koridor, Rika sudah keluar dari apartemen dengan koper dan barang-barangnya. Matono bingung, ini pacarnya mau pindahan kah? Tapi wajah Rika tidak menyiratkan ekspresi lembut yang biasa ia berikan kepada Matono, kali ini mata Rika tampak merah dan sembab. Menangiskah semalam ?



"Yang, kamu mau kemana ?", tanya Matono bingung



Rika menoleh kepadanya, dia mendekati Matono dengan muka yang hampir menangis. Tau-tau Rika menghantamkan sebuah HP ke dadanya Matono, sampai Matono hampir terhuyung jatuh





"Kamu jahat...", desis Rika, air mata mengalir keluar dari matanya

"Sayang, kamu kenapa ?", tanya Matono kaget

"Kita akhiri aja hubungan ini"

"Maksud kamu apa ?"

"Udahlah! Puas-puasin main sama Yuzu sana !", teriak Rika memukuli Matono sambil terisak menangis

"Bentar-bentar, maksudnya gimana..."

"Dikira aku gak tau apa? Kamu selingkuh di belakang aku sama Yuzu. Aku lihat buktinya di chat LINE kamu !", tangis Rika menunjuk HP Matono di tangannya





Reina, Shizuki, dan Itoha keluar dari apartemen setelah mendengar keributan di luar



"Sakit, Matono... sakit...", tangis Rika sesenggukan

"Sayang, maafin aku-"

"Jangan perlakukan aku kayak permen karet. Habis manis sepah dibuang. Mentang-mentang Yuzu lebih cakep, lebih sexy, lebih memuaskan, lebih baik daripada aku"

"Sayang, aku gak bermaksud gitu..."

"Kamu melakukannya dengan sadar. Bohong kalo enggak! Sudah 2 bulan kan kamu main sama Yuzu di belakang aku? Kenapa kamu segitunya sama aku ?"

"..."

"Aku kurang apa buat kamu, Matono? Kamu gak puaskah sama aku ?"





Reina yang mendengar Rika ngomong gitu langsung menelan ludah, teringat kalimat yang sama yang dilontarkan Murayama




"Kita baru pacaran aja kamu udah kayak gini, gimana besok pas kita udah nikah ?", isak Rika

"..."

"Tapi ya sudah kalo aku emang gak seperti yang kamu harapkan. Barangkali aku emang bukan tipemu, aku gak bisa muasin kamu, memenuhi apa yang kamu mau. Kamu gak puas sama aku, terus kamu cari wanita lain di belakangku. Aku tau kamu gak mau menyakiti hatiku, makanya kamu diem-diem main di belakang demi menjaga perasaanku. Maafin aku, aku gagal memenuhi ekspektasimu sehingga kamu jadi kayak gini, Matono", isak Rika





Matono sadar kalo seharusnya dirinya sendiri yang harus disalahkan. Tapi kok malah jadi Rika yang minta maaf ?




"Enggak, kamu gak salah... aku yang salah...", bisik Matono

"Udah lah, gak ada gunanya kita pertahanin hubungan kita. Aku gak mau bikin kamu sedih karena aku bukan wanita yang kamu harapkan. Aku tau kamu jauh lebih menyukai Yuzu, mungkin Yuzu emang jauh lebih mampu bahagiain kamu. Maafin aku karena aku udah gagal membahagiakan kamu", Rika meremas bahu Matono

"Rika, tolong... plis jangan pergi... aku salah... aku minta maaf...", Matono tanpa sadar ikut menangis

"Sudah berakhir. Aku gak mau lagi kita kayak gini. Yuzu emang lebih pantas buat kamu, daripada aku. Maafin aku, Matono..."

StargazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang