Warning : hati-hati ada adegan 18+ tanpa sensor. Wota/Buddies yang punya sifat gampang tersinggung tidak dianjurkan membaca part ini. Soalnya oshi kalian saya bikin imagenya jadi buruk disini. I make them very dirty and filthy
Murayama memarkirkan sepeda barunya di depan kampus Keio, sepeda yang sebelumnya udah dia buang karena penyok sehabis jatuh kemarin. Murayama sedang menunggu Reina keluar dari kelas. Kali ini kalo Fujiyoshi menawarkan tumpangan mobilnya, Murayama akan melawannya. Jam 2 siang Reina dan teman-temannya keluar dari kelas, Murayama secepatnya melambai, untung Reina memperhatikan dan menghampiri Murayama
"Yang, hari ini aku mau nugas-"
"Nugasnya sama aku aja. Aku temenin sampai malem", Murayama menyuruh pacarnya segera membonceng
"Reina !", Nagisa berlari ke arah mereka
"Ck", Murayama berdecak kesal
"Fujiyoshi-sensei tadi ngomong-"
"Ngomong ama dosen lu, Reina ada acara sama gue malam ini", potong Murayama
"Lah apaan sih? Orang gue lagi ngomong ama Reina, bukan sama lu", balas Nagisa
"Odakura", panggil Kai dari kejauhan
"Brengsek", umpat Murayama pelan
Reina turun dari sepeda dan menghampiri dosennya, mereka ngobrolin entah apaan
"Lu iri kan sama sensei ?", tanya Nagisa
"Odakura itu cewek gue !", sembur Murayama jengkel
"Tapi sorry ye sorry, ini opini pribadi gue. Sensei jauh lebih baik daripada lu. Lihat aja penampilan lu", balas Nagisa
Nagisa menatap Murayama dari atas sampai bawah. Walaupun lagi jemput pacarnya, tapi Murayama cuma pakai kaos polo warna hitam polos, celana krem pendek selutut, sama sendal jepit doang. Benar-benar mirip gembel kalo disandingkan dengan Fujiyoshi yang memakai kardigan dan kemeja rapih
"Terus kenapa ?", tanya Murayama nyolot
"Bagi gue Reina lebih pantas dapat sensei daripada dapat lu"
"Ya udah itu mah bagi lu. Bagi gue ya Reina lebih pantas dapat gue"
"Tapi lu mokondo, Murayama. Modal titit doang bisa dapetin cewek"
"Ndasmu. Gue kerja ya! Gue udah berusaha untuk berubah demi dia. Lu kalo gak tau apa-apa, jangan cuma bacot doang !", sembur Murayama emosi
"Ayo, sayang. Kita pulang", Reina menghampiri Murayama
"Asal lu tau, kont*l gue gak ada apa-apanya dibanding kerja keras gue !", Murayama nyolot ke Nagisa
"Iiiih kok kamu nyebut-nyebut barang pribadi kamu di depan cewek sih? Jorok kamu. Malu ah, sayang", Reina memperingatkannya
"Kata temenmu aku gak pantas buat kamu", Murayama menunjuk Nagisa
"Nagi, please deh. Jangan mulai", lenguh Reina capek
"Tapi gue bener kan ?", protes Nagisa
"Udah jangan pada debat. Gue tau siapa yang terbaik kok, pilihan gue gak akan salah", Reina menghentikan pertengkaran mereka
Mereka berdua pulang, hari ini mendung dan Murayama gak mau kehujanan untuk kedua kalinya setelah kemarin jatuh nyungsep ke bawah bukit. Mereka sampai di apartemen tepat saat hujan mulai turun. Reina ke kamar untuk ganti baju, sementara Murayama duduk di sofa dan menyalakan rokok. Pelepas penat, rokok kadang lebih efektif dibandingkan minuman alkohol. Setidaknya rokok gak akan mempengaruhinya untuk meniduri cewek lain seperti yang dilakukan Matono
KAMU SEDANG MEMBACA
Stargaze
RandomCuma aksi saling merebut hati pasangan lain WARNING !!! : Berisi banyak konten aktivitas dewasa 21+ tanpa sensor, mohon dipertimbangkan lagi kalau mau baca. Tidak direkomendasikan untuk reader dibawah umur