Murayama Oh Murayama

121 6 4
                                    








"Hah? Kabur ???", pekik Reina shock

"Udah 3 jam gak kembali. Tadi sih ijinnya mau ke toilet", jawab Ozono



Reina lagi ada di cafenya Ozono dan mendapat laporan kalo Murayama bolos kerja dan pergi entah kemana. Masalahnya sih gara-gara gelut sama Airi, sepele sebenarnya. Murayama salah ngasih pesanan ke customer, yang harusnya kopi gak pake gula malah kebalik sama pesanan meja sebelah. Akhirnya berakhir dikata-katain sama Airi, dibilang goblok, Murayama ngambek dan ijin pergi ke toilet. 1 jam gak kembali, pas diperiksa ternyata malah kabur entah kemana. Reina yang mendengarnya meremas kopi gelas kertasnya dengan jengkel, sampai isinya tumpah semua



"Bukan salahku loh, Zono-san. Aku tadi cuma nasehatin dia. Dianya sendiri yang ngambek", Airi membela diri

"Dah, gakpapa", Ozono menenangkannya

"Mendingan kita cari Murayama aja", usul Rena

"Kalo dia pulang nanti gue pecahin biji testisnya", geram Reina

"Hush! Jangan gitu. Santai, biar nanti gue nasehatin dia. Lu tenang aja, Odakura", balas Ozono

"Zono-san, maafin aku. Aku beneran malu sama kelakuan Murayama", Reina membungkuk meminta maaf

"Udah, gakpapa. Bukan salah lu juga kok", jawab Ozono santai




***



Murayama duduk di sebuah ayunan di taman bermain yang kosong. Bertengkarannya dengan Airi membuatnya berakhir kabur dari pekerjaan. Apakah Ozono bakal memecatnya? Tau ah bodo amat, intinya Murayama cuma mau menenangkan pikiran disini. Murayama merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebungkus rokok, mengambil satu batang dan meletakannya di mulut. Dia lalu meraba saku lainnya, koreknya ketinggalan lagi



"Ck", Murayama berdecak kesal dan melepas batang rokok itu dari mulutnya



Ya kali dia pulang ke apartemen buat ngambil korek, yang ada malah diamuk Odakura Reina. Apalagi hari ini Reina ambil jadwal kuliah siang, yang artinya dia masih berada di apartemen sekarang. Murayama mendesah lesu dan memilih untuk berbaring di sebuah bangku kayu panjang di taman



"Tidur siang aja kali ya...", gumamnya seraya berbaring dan mulai menutup mata


Entah sudah berapa jam ia tidur. Murayama terbangun saat mendapati Reina duduk di atas pangkuannya seraya menunduk menatapnya dengan pandangan mata sayu menggoda. Jantung Murayama berdebar kencang, Reina menurunkan tubuhnya sampai keduanya melakukan kontak fisik. Dia mendekatkan bibir sexy nya ke kuping Murayama dan berbisik erotis


"Aku kangen kamu, sayang", desahnya menggoda

"Aku juga kangen", Murayama memeluk erat tubuhnya




Reina mengecup wajahnya dengan gerakan lambat, tangannya meraba dada Murayama dan melepas kancing kemejanya, membuat Murayama semakin tegang. Keduanya lalu berciuman dan saling melumat dengan penuh nafsu



"Nghhh... enak, sayang. Goyangin pinggulmu dong", desah Murayama di sela-sela ciuman panas



Reina melepas ciumannya dan tangannya meraih sesuatu di saku jaketnya. Apakah itu kondom? Wah enak nih. Tapi masa iya mau ngelakuin begituan di taman tengah kota? Bodo amat dah, yang penting bisa enak-enak. Tapi ternyata itu bukan kondom, Reina mengeluarkan segelas kopi hitam panas. Kopi buat apa anjirrr ???




"Biar matamu melek, cok", ucapnya kasar



Reina lalu menuangkan kopi itu dari atas ke mukanya Murayama. Murayama gelagepan dan tersedak



StargazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang